Merdeka.com - Datapro Technologies Pte Ltd (Datapro) bekerjasama dengan Pt Erajaya Swasembada Tbk. (Erajaya) untuk meluncurkan layanan sewa modem mini wi-fi (mi-fi) di Indonesia. Peresmian kerjasama dilakukan dengan penandatanganan surat kerjasama strategis di Jakarta, Senin (30/9).

Kerjasama akan berbentuk investasi convertible bond. Tujuan dari investasi ini adalah untuk menjangkau pasar wisatawan Indonesia di Singapura.

"Kami melihat bagaimana Indonesia merupakan suatu market yang besar sekali. Terlebih, data telah menjadi kebutuhan utama semua orang sedangkan untuk dapat wi-fi, kita perlu ke kafe dulu dan biayanya mahal," kata Direktur Datapro Allen Tan.

Datapro sendiri adalah perusahaan startup dari Singapura yang menyediakan layanan sewa modem mi-fi untuk dibawa wisatawan semasa kunjungan. Berdiri sejak Agustus lalu, layanan sewa Datapro diberi nama Hotspot.

Modem menggunakan e-sim dari Starhub dengan paket data 53 gb untuk digunakan selama tujuh hari. Paket akan dibanderol harga SGD 12 dollar.

Prosedur penyewaannya dilakikan oleh turis setelah mendarat di Singapur. Turis dapat mengunjungi mesin peminjaman Hotspot.

Kerjasama yang dilakukan akan memperbaiki prosedur pengembalian dan penyewaan modem bagi turis Indonesia.

"Ini kerjasama masih baru, baru dua bulan sehingga masih banyak yang didiskusikan. Kedepan nanti, penyewa bisa mengambil alatnya langsung di Indonesia dan dikembalikan setelah sudah sampai di sini juga. Ini biar enggak repot nanti kalau harus antri di custom dan di pengembalian modem," ujar CEO Erajaya Group Hasan Aula.

Nantinya, Hotspot juga dapat digunakan dalam pembayaran tiket masuk ke dalam berbagai tempat hiburan di Singapura sebagai bentuk kerjasama dengan Singapore Tourist Board. Metode pembayaran ini akan memberi diskon pada pembayar yang menggunakan aplikasi Hotspot.

"Dengan metode ini, kami akan mendapat komisi. Kami berencana akan memperluas metode ke berbagai negara lainnya, seperti indonesia," tutur Allen.

Soal jumlah investasi, Hasan enggan memberikan angka tepatnya.

"Investasi ini masih tahap awal sehingga jumlahnya belum besar. Soal angka, kami telah berikan kepada OJK dan pihak berwenang lain. Kami berinvestasi untuk jangka panjang," pungkas Hasan.

Berdasarkan data dari Singapore Tourism Board, jumlah wisatawan Indonesia yang nerunjung ke Singapura pada tahun 2018 tercatat sebanyak 3,02 juta orang. Angka tersebut tertinggi kedua setelah Cina, yaitu 3,42 juta orang.

Reporter Magang: Joshua Michael