Merdeka.com - Meski WhatsApp adalah aplikasi dengan enkripsi end-to-end yang merupakan enkripsi yang tak bisa dibobol, grup WhatsApp kita ternyata tak serta merta menjunjung privasi.

Karena melansir Engadget, jurnalis dari media DW yakni Jordan Wildon, memperhatikan bahwa Google mengindeks setidaknya beberapa undangan grup WhatsApp dalam mesin pencariannya.

Dengan ini, kita bisa dengan mudah masuk ke grup WhatsApp yang pemiliknya mungkin tak menginginkannya untuk jadi publik.

Parahnya, meski beberapa di antaranya tidak berbahaya, banyak sekali yang di dalamnya menyertakan data sensitif.

Melansir Motherboard, terdapat satu group WhatsApp yang nampaknya milik sebuah LSM yang terakreditasi PBB, di mana di dalamnya terdapat daftar semua peserta grup, lengkap beserta nomor telepon mereka.

Pihak WhatsApp menyebut hal ini bukan merupakan kebocoran data. Melainkan tautan ini memang "channel publik yang dapat dicari", dalam hal ini lewat Google.

Terdapat setelan di mana pemilik grup bisa tidak membagi tautan probadinya di situs yang dapat dijangkau publik.

Sementara humas Google soal pencarian publik, Danny Sullivan, menegaskan bahwa situasi ini tidak berbeda dengan situasi lainnya, di mana sebuah situs yang terdaftar secara publik bisa diindeks oleh Google.

Pihak Google sendiri sebenarnya telah menawarkan fitur untuk memblokir konten publik milik sebuah website untuk tidak terindeks. Namun nampaknya hal ini memang tanggung jawab dari pengguna WhatsApp.