Merdeka.com - Seperti sebelum-sebelumnya, Google kerap membuat tampilan di mesin pencarinya dengan gambar khusus apabila ada satu momen atau ketika bertepatan dengan hari ulang tahun tokoh yang mempunyai andil dalam kehidupan manusia. Kali ini, Google Doodle mempersembahkan hal tersebut untuk Niels Bohr.

Siapa Niels Bohr. Terlahir dengan nama lengkap Niels Henrik David Bohr pada tanggal 07 Oktober 1885, Bohr merupakan salah satu ahli Fisika dari Denmark yang pernah meraih Nobel Fisika pada tahun 1922. Anak dari pasangan Christian Bohr, seorang profesor Psikologi dari University of Copenhagen dan Ellen Adler Bohr, dia memiliki masa kecil yang sangat agamis.

Pada masa kecil, Bohr tertarik dengan sepak bola karena sang kakak Harald Bohr yang juga ahli Matematika termasuk salah satu pemain di timnas Denmark. Namun, ketika dia lulus dari Copenhagen University pada tahun 1903, ketertarikan Bohr terhadap sepak bola berkurang dan ingin lebih mendalami Filosofi serta Matematika.

Ketekunannya dalam mempelajari bidang ilmu tersebut akhirnya membuahkan hasil. Pada tahun 1905, essay Bohr menjadi pemenang dalam kompetisi yang bernama Royal Danish Academy of Sciences and Letters. Setelah kemenangan itu, Bohr menetapkan jalan hidupnya untuk terus mempelajari Filosofi dan Fisika. Pada tahun 1911, Bohr meraih gelar doktornya di Christian Christiansen.

Seperti yang dituliskan di Wikipedia, pada tahun 1913, Bohr menerapkan konsep mekanika kuantum untuk model atom yang telah dikembangkan oleh Ernest Rutherford, yang menggambarkan bahwa atom tersusun dari inti atom (nukleus) yang dikelilingi oleh orbit elektron.

Selama mendalami Matematika, Fisika dan Filosofi, Bohr banyak mengemukakan penemuan dan teori-teori menarik seputar ilmu yang dia tekuni. Bahkan dia dan Albert Einstein pernah berdebat tentang masalah teori Quantum. Entah hal ini dapat dikatakan baik atau buruk, namun pada saat perang dunia berkecamuk, Bohr adalah salah seorang yang mempunyai andil lahirnya senjata nuklir.

Sayangnya, pada tanggal 18 November 1962, Bohr harus menutup mata untuk yang terakhir kali. Dia meninggal dunia karena gagal jantung yang menyerangnya. Dia dikebumikan di Assistens Kirkegård, Nørrebro, Kopenhagen. Atas jasanya dalam dunia Fisika tersebut membuat Google memberikan tribute untuknya.