Merdeka.com - Sudah menjadi tradisi untuk menjadi calon perwira TNI maupun Polri, kesehatan fisik calon pun harus terjamin sehat alias tanpa cacat.

Biasanya, pihak TNI ataupun Polri melakukan hal itu secara manual dengan pemeriksaan seluruh badan. Kendati dilakukan detail, bukan tidak mungkin ada kekurangtelitian dari petugasnya saat memeriksa badan calon perwira tersebut.

Oleh sebab itu, tiga bulan yang lalu TNI AD Bandung bekerjasama dengan MetaVision Studio binaan Bandung Techno Park (BTP) membuat alat bernama PosturCheck.

Alat ini dikatakan, Peneliti MetaVision Rosya Satria Firdaus, mampu meminimalisir terjadinya subjektivitas yang tidak disengaja oleh para petugas.

Alat tersebut dilengkapi dengan sensor untuk mengetahui bagian tubuh mana saja yang tidak sempurna.

"Misalnya saja si calon perwira mengalami skoliosis ringan, itu bisa terdeteksi langsung," ujar Rosya di BTP, Bandung, (07/05).

Penggunaannya pun, kata Rosya, sangat sederhana, si calon perwira tersebut tinggal berdiri di atas papan besi berbentuk bulat yang bisa berputar lalu tubuhnya akan langsung dideteksi dengan sensor itu. Sayangnya, alat tersebut belum digunakan secara nasional untuk cek postur tubuh calon perwira TNI.

Selain itu, lanjut Rosya, harga untuk satu alat cek postur tubuh tersebut berkisar puluhan juta.

"Kira-kira segitu. Saya kurang tahu pastinya," singkatnya.

Ke depan, kabarnya TNI siap mengembangkan alat serupa untuk pemeriksaan gaya berenang.