Bos GDP Venture Kritik Gerakan Nasional 1.000 Startup
Merdeka.com - CMO GDP Venture, Danny Oei Wirianto menyebutkan bahwa gerakan 1.000 startup tidak efisien mengembangkan ekosistem digital. Bahkan, dirinya menyebutkan gerakan latah. Hal itu dia utarakan saat acara Selular Telco Outlook 2020 di Jakarta, Senin (2/12).
"Jujur aja saya paling menentang program 1.000 Startup ini. Saya bilang lah kok latah. Semuanya mau bikin startup baru," kata dia.
Ia mengatakan hal itu langsung kepada Rudiantara saat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Menurutnya, banyak perusahaan-perusahaan yang sudah bagus di negeri ini. Hanya saja, tak memiliki akses finansial.
"Atau, gak punya akses yang diberikan kemudahan untuk bisa lebih unggul daripada saingannya," kata dia.
Selain itu pemerintah bisa juga bisa memberikan insentif agar para startup bisa menyewa data center di perusahaan cloud. Hal ini lebih baik ketimbang menciptakan banyak startup baru lewat Gerakan 1000 Startup.
"Menciptakan lebih gampang daripada mengembangkan," ungkapnya.
Perlu diketahui, Gerakan Nasional 1.000 Startup sendiri merupakan program yang diinisiasi oleh KIBAR sebagai penggagas dan didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Startup Masih Fokus B2C
Menurutnya Danny, startup sekarang masih terfokus terhadap model bisnis Business to consumer (B2C) daripada Business to Business (B2B). Padahal, ceruk pasar B2B masih begitu besar untuk digarap.
Dia menyontohkan, belum banyak startup yang bermain di bidang agraria, peternakan dan manufaktur. Danny menduga jika anak muda sekarang melihat ketiga bidang tersebut tidak menarik untuk dikembangkan.
"Padahal yang virgin market shared itu pertanian, peternakan dan juga ware house," kata Danny.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program pembinaan tech startup yang konsisten dilakukan oleh Kemenperin diharapkan bisa membuka jalan bagi startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah nama-nama pendiri dan perusahaan rintisan yang terpilih untuk mengikuti program GEN.
Baca SelengkapnyaGibran menyebut, Solo Technopark bisa mengatasi masalah ekonomi digital.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaSemua program kesejahteraan era Jokowi juga tetap akan dilanjutkan dan disempurnakan.
Baca SelengkapnyaFenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaKaesang akan mengembangkan PSI dengan cara-cara baru yang dengan mengikuti perkembangan teknologi digital yang ada.
Baca SelengkapnyaGibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca Selengkapnya