Merdeka.com - Direktur Marketing Advan, Tjandra Lianto, mengatakan, untuk bersaing di pasar device Indonesia, sebuah produk harus mengerti betul bagaimana perilaku konsumsi masyarakat negeri ini. Misalnya saja dari sisi harga.

"Berdasarkan data dari IDC Indonesia, daya beli masyarakat Indonesia untuk device berkisar dari harga Rp 1 - 3 juta. Makanya, kita berusaha untuk menjaga pasar dengan cara seperti itu. Karena harga handset terjangkau juga gak kalah penting," katanya saat diskusi bersama Indonesia Technology Forum (ITF) di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (28/4).

Keputusannya menjual handset dengan harga terjangkau juga tak lepas dari pendapatan per kapita masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), menyebutkan, jika pendapatan per kapita masyarakat Indonesia per bulannya berada pada kisaran Rp 3,8 juta per bulan.

"Kalau berdasarkan data dari BPS, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia setahunnya rata-rata Rp 41 juta. Jadi sebulan, Rp 3.8 juta per bulan," jelasnya.

Meski begitu, dari sisi fitur, pihaknya juga sangat memperhatikan kebutuhan dari para penggunanya. Oleh sebab itulah, berdasarkan data IDC, Advan berhasil merangsek masuk ke jajaran lima smartphone terlaris di Indonesia. Advan sebagai smartphone terlaris keempat dengan peroleh angka penjualan 2,8 juta unit smartphone.