Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bila XL-Axis tak jadi merger, negara rugi Rp 1 triliun

Bila XL-Axis tak jadi merger, negara rugi Rp 1 triliun XL - Axis. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Menkominfo Tifatul Sembiring menegaskan negara bisa rugi Rp 1 triliun tahun ini bila XL dan Axis tak jadi merger tahun ini, karena Axis tak bisa membayar BHP frekuensi dan utang-utang lainnya yang harus ditanggung pemerintah senilai Rp 1 triliun.

"Mereka itu sebenarnya sudah bangkrut, dan XL mau membayarkan utang-utang Axis termasuk kepada negara sebesar Rp 1 triliun. Kalau misalnya karena bangkrut terus frekuensi Axis dilelang kembali, pemasukan baru datang tahun depan," jelas Tifatul, Kamis (28/11).

Menurut dia, pemerintah mungkin tetap akan mengambil frekuensi Axis tetapi hanya 5MHz-10MHz saja, baik di pita 2,1GHz maupun 1.800MHz.

Namun, tambah Menkominfo, pemerintah bersama regulator masih akan menentukan formulasi rebalancing di pita 1800MHz yang tentunya berdasarkan kebutuhan operator, terutama dari sisi jumlah pelanggannya.

Sebelumnya, anggota BRTI Nonot Harsono mengatakan regulator pasti akan mengambil 5MHz pita milik Axis di frekuensi 2,1GHz, sedangkan lainnya mungkin sebesar 2,5MHz di pita 1800 MHz.

Nonot mengusulkan agar operator yang kekurangan frekuensi untuk menggelar LTE menjalin kerja sama frekuensi pooling atau penggabungan frekuensi sehingga investasi untuk BTS pun menjadi sedikit dan frekuensi bisa digunakan secara optimal.

Namun, Tifatul mengatakan bahwa LTE bukan hanya digelar di pita 1800MHz, tapi juga di frekuensi lainnya seperti 2,3 GHz dan 700MHz.

(mdk/ega)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pendapatan XL selama 2023 Mencapai Rp 32 Triliun

Pendapatan XL selama 2023 Mencapai Rp 32 Triliun

Berikut adalah faktor-faktor yang mendorong XL bisa meraih pendapatan sebesar itu.

Baca Selengkapnya
Ini Sumber Dana BLT yang Bakal Diterima 18,8 Juta Keluarga, Nilainya Rp200.000 per Bulan

Ini Sumber Dana BLT yang Bakal Diterima 18,8 Juta Keluarga, Nilainya Rp200.000 per Bulan

Selama beberapa tahun terakhir, APBN disiapkan sebagai shock absorber untuk menjaga perlindungan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain

Pemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain

BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bank BJB Putuskan Sebar Dividen Rp1 Triliun, Setara 58 Persen Laba Bersih

Bank BJB Putuskan Sebar Dividen Rp1 Triliun, Setara 58 Persen Laba Bersih

Selain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara

Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara

BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.

Baca Selengkapnya
BBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas

BBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas

Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.

Baca Selengkapnya
Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun

Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun

Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya

Baca Selengkapnya
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.

Baca Selengkapnya