Apple memang tak cocok produksi smartphone murah

Merdeka.com - Selama ini Apple dinilai kurang pintar memainkan luasnya pasar smartphone karena hanya menyediakan perangkat high-end untuk kalangan berada saja. Padahal, sebenarnya lebih banyak kalangan bawah yang juga berminat dengan smartphone.

Oleh karenanya, Apple diwakili petingginya pada bulan lalu meluncurkan iPhone 5C yang merupakan perangkat murah pertama bikinan mereka. Untuk lebih memikat lagi, Apple pun membungkus perangkat ini dengan berbagai warna menarik.

Namun, alih-alih mampu menguasai pasar yang lebih luas, Apple ternyata gagal. Apple fan boys atau mereka yang akan menjadi bagian dari Apple ternyata lebih suka iPhone satunya lagi, 5S ketimbang yang lebih murah, 5C.

Seperti yang dilansir BusinessWeek (16/10), menurut survei yang dilakukan KGI Securities Co, terbukti iPhone 5S terjual dua kali lebih banyak daripada iPhone 5C. Padahal, 5C dan 5S diluncurkan dalam waktu berdekatan dan dijual dengan selisih harga minimal dua kali lipat.

Hal ini sendiri menunjukkan bahwa Apple sepertinya memang tidak cocok berkecimpung di pasar kelas bawah ini. Terbukti, Samsung masih lebih lihai daripada perusahaan asal Cupertino tersebut dalam persaingan 'smartphone rakyat jelata'.

Memang banyak faktor yang membuat Apple gagal dalam hal memperlebar pasarnya di kalangan bawah ini. Salah satunya, karena Apple tak pandai membaca apa yang sebenarnya dibutuhkan kalangan kelas bawah ini.

iPhone 5C memang dibuat dengan desain menarik dan bahan yang lebih hemat. Namun, harga yang ditawarkan Apple untuk produk ini terbukti masih kalah murah dibanding para kompetitor.

Alhasil, karena masih terhitung mahal, fan boys pun lebih memilih untuk membeli 5S. Hitung-hitung, 5S yang lebih mahal ini memberikan fitur yang lebih menawan daripada 5C yang katanya murah itu.

Berita terkait:Mengapa iPhone 5C kurang laku?Tak laku, Apple pangkas produksi iPhone 'murah' 5CiPhone 5C turun harga!Sukses besar, Apple tingkatkan produksi iPhone 5SJangan harap bisa dapatkan iPhone 5S hari ini