Merdeka.com - Tahukah Anda bahwa sebenarnya para pemilik perusahaan cukup menyukai cara kerja sosial media dalam hal promosi produk untuk memajukan usaha mereka? Namun beberapa dari bos besar juga merasa ragu atas penggunaan sosial media oleh pegawai mereka.

Sebuah studi yang dilakukan oleh PayScale akan menjelaskan secara lebih detail kepada Anda mengapa atasan masih banyak yang pro dan kontra mengenai penggunaan sosial media seperti yang dilansir dari Mashable (11/06).

Dimulai dari peraturan penggunaan sosial media, 53% perusahaan memiliki peraturan formal tertentu untuk mengakses sosial media ketika bekerja, sementara 42% lainnya jelas-jelas melarang membuka sosial media bagi pegawainya. Kemudian di dalam perusahaan yang membolehkan pegawainya mengakses sosial media tersebut, 57% merupakan perusahaan kecil, 52% perusahaan sedang, dan 47% adalah perusahaan besar. Sementara di dalam perusahaan berkembang, 65% diantaranya adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi, 62% merupakan perusahaan produksi, dan 59% adalah perusahaan jasa. Sebagai perbandingan, perusahaan multimedia jelas membolehkan dan bahkan meminta pegawainya menggunakan sosial media dengan persentase 59%, namun 79% perusahaan energi melarang keras untuk mengakses sosial bagi pegawainya. Di sisi perekrutan pegawai, 65% perusahaan kecil menggunakan sosial media untuk mencari karyawan, sementara perusahaan sedang mengarah ke angka 51% dan persentase paling sedikit ditempati perusahaan besar di angka 44% untuk memanfaatkan sosial media dalam merekrut pegawai. Secara spesifik, 36% perusahaan perdagangan menggunakan sosial media dalam merekrut pegawai, 29% untuk perusahaan konstruksi, dan 31% perusahaan jual beli rumah juga memanfaatkan sosial media. Sebagai tambahan, sebanyak 80% pegawai yang memanfaatkan sosial media ketika mencari kerja mengakses LinkedIn.

Lantas apa yang sebenarnya yang diinginkan pegawai di sebuah perusahaan sehubungan dengan akses ke sosial media? Meskipun kebanyakan profil sosial media mengancam karir mereka, namun sebagian besar pegawai, berapapun usia mereka, masih ingin bisa mengakses sosial media ketika bekerja. Buktinya lebih dari 50% pegawai di atas usia 55 tahun masih menggunakan sosial media saat bekerja setiap harinya.

Apapun hasil survey yang telah dilaporkan, Anda pun sebaiknya menuruti aturan yang diterapkan di tempat Anda bekerja demi kelancaran karir yang tengah Anda jalani.

(mdk/riz)