Amerika Serikat dan Inggris bakal main perang cyber
Merdeka.com - Dua negara adidaya, Amerika Serikat dan Inggris berencana akan melangsungkan latihan perang cyber untuk mengantisipasi kejahatan cyber yang makin membahayakan akhir-akhir ini.
Seperti dilansir BBC (16/1), Amerika Serikat dan Inggris telah mengumumkan rencana untuk memulai serangkaian serangan latihan perang cyber untuk memerangi serangan lewat internet.
Setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden AS Barack Obama, akhirnya Perdana Menteri Inggris David Cameron mengumumkan jika latihan ini akan dimulai dengan target sasaran industri keuangan yang melibatkan Bank of England dan bank komersial lainnya baik di London dan di Wall Street.
Setelah itu, latihan perang cyber antar dua negara ini akan berlanjut dengan menargetkan infrastruktur penting lainnya antar kedua negara yang mana agen Amerika Serikat dan Inggris akan ikut serta dalam latihan perang cyber ini.
Dilansir TheNextWeb (18/1), kedua negara juga berencana untuk membiayai pelatihan lebih lanjut agar para agen polisi cybernya dapat melakukan investigasi dan pelacakan yang lebih baik untuk menangkap pelaku kejahatan cyber ke depannya.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Pentingnya Keterbukaan Informasi di Era Digitalistasi, Khususnya Bisnis Perbankan
Dalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Soal Suap SAP: Kasus Lama, Skalanya Terlalu Kecil
Budi menjelaskan, hal ini terjadi sebelum nama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) berubah menjadi BAKTI.
Baca SelengkapnyaTransaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaJangan Coba Coba Buka Mobile Banking Pakai Wifi Gratis, Begini Dampaknya
Mengoperasikan mobile banking menggunakan wifi publik berisiko terkena serangan yang disebut “man in the middle”.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaTerungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini
Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca Selengkapnya