Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

8 Penyakit Mental Manusia yang Juga Dialami Binatang Peliharaan

8 Penyakit Mental Manusia yang Juga Dialami Binatang Peliharaan Penyakit Mental Manusia yang Juga Dialami Binatang Peliharaan. ©2019 listverse.com

Merdeka.com - Binatang peliharaan di masa kini mendapatkan perlakuan yang sama dengan manusia pada umumnya. Banyak sekali binatang peliharaan yang juga membutuhkan diet serta perawatan kesehatan.

Tapi siapa sangka bahwa semakin kemari, kesehatan mental tak cuma dibutuhkan oleh manusia, namun juga hewan. Hewan peliharaan seringkali mendapat diagnosis penyakit mental, yang akhirnya membuat mereka menjalani terapi dan mengonsumsi obat. Mereka juga akan pulih seperti halnya manusia yang menjalaninya.

Nah, berikut ini beberapa hal soal penyakit mental di hewan dan berbagai penyebabnya, dilansir dari Listverse.

Pica

Pica adalah kondisi di mana seekor binatang memakan sesuatu yang bukan makanan. Pica bisa berdasar dari sebuah ketidaknyamanan biasa dari si hewan, namun juga bisa berasal dari gangguan jiwa yang akut.

Permasalahannya adalah keinginan makan makanan yang acak ini tidak terlalu bisa dimengerti penyebabnya, namun dampaknya cukup besar. Ketika kucing atau anjing Anda mengunyah benda berbahaya, seringkali pencernaannya tak kuat dan mereka akan kolaps sehingga Anda akan keluar uang jutaan untuk operasi.

Ilmuwan menyebut bahwa pica bisa berasal dari kekurangan nutrisi, atau masalah gigi. Di kondisi ekstrem, pica muncul dari kebosanan atau kecemasan berpisah dengan peilik atau keluarganya.

Gangguan Makan

Deretan istilah seperti Anorexia, Bulimia, serta Binge-eating tentu sudah tak asing di telinga Anda. Penyakit mental yang termasuk dalam gangguan makan ini adalah penyakit mental paling umum yang dialami manusia.

Namun ternyata, binatang peliharaan juga bisa mengalaminya, terutama soal makan berlebihan. Biasanya, hal ini terjadi di pemilik yang mengizinkan peliharaannya makan sesuai keinginannya. Ini pun tak terjadi cuma di anjing dan kucing, namun peliharaan hewan liar lain seperti amfibi, burung, kelinci, landak, ikan, dan lainnya.

Masalah ini disadari ilmuwan karena secara alami, binatang di alam liar tidak pernah mengalami kelebihan berat badan. Binatang di alam liar yang mencari sendiri makanan mereka cenderung lebih fit dan dianggap lebih berbahagia meski porsi makanan sedikit.

Trichotillomania

Para pemilik kucing pasti sudah tak asing dengan 'bola bulu' yang sering dimuntahkan kucing akibat mereka menjilati dirinya sendiri untuk perawatan. Ini adalah hal normal dan bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan.

Namun ada beberapa kucing yang terlalu obsesif dalam merawat diri sehingga bulu yang mereka jilat terkikis hingga kulit mereka iritasi. Ini adalah salah satu gangguan mental kucing yang diberi nama Trichotillomania atau singkatnya trich.

Ilmuwan menyebut bahwa ini adalah respons terhadap stres. Pasalnya untuk sebagian besar mamalia termasuk anjing dan kucing, perilaku perawatan akan melepas hormon endorfin yang menenangkan.

Autisme

Gangguan autisme memang sudah tidak dianggap sebagai penyakit, karena ini adalah aspek normal dari psikis manusia yang disalahartikan sebagai gangguan di awal temuannya dulu. Hal ini juga didapat dipastikan demikian karena hewan juga sedikit banyak memiliki karakteristik autisme.

Contoh termudah adalah gerakan anjing yang mengejar ekornya sendiri, yang oleh ilmuwan bisa diklasifikasi dalam perilaku autisme. Perilaku ini juga tidak dimiliki semua anjing, dan tidak punya karakteristik dari ras atau persilangan tertentu.

Ilmuwan sendiri melakukan banyak sekali penelitian soal karakteristik autisme mamalia untuk menemukan karakteristiknya di manusia, terlebih soal pengaruhnya terhadap kejang parsial, kondisi kulit, dan pencernaan.

Depresi

Depresi adalah penyakit mental yang paling banyak ditemui dan tercatat diidap oleh binatang. Paling sering diteliti adalah primata dan juga tikus.

Namun tanda-tanda depresi dapat dengan mudah kita temukan di kebun binatang, seperti lesu, perilaku kompulsif, nafsu makan terganggu, kurangnya minat seksual, bahkan melukai diri sendiri.

Banyak dokter hewan akan meresepkan antidepresan untuk peliharaan kita di rumah seperti anjing atau kucing yang berperilaku demikian.

Sayangnya, karena kita tidak bisa meminta hewan untuk menceritakan perasaan yang mereka alami, kita akan sadar depresi terjadi pada mereka ketika gejala di atas telah muncul.

Kecemasan Berlebih

Stres adalah hal yang juga biasa di dunia hewan, terlebih ketika lingkungan mereka jadi berbahaya, bising, makan tak menentu, dan lain sebagainya. Meskipun stres adalah hal umum, hewan tertentu bisa lebih mudah stres atau stres lebih banyak ketimbang lainnya.

Pada kucing, kecemasan berlebih bisa dilihat dari seringnya bersembunyi, gemetarm agresif, sering bersuara keras, serta tak mau buang air di kotak kotoran.

Jika kondisinya semacam ini dokter hewan tak akan memberikan diagnosis atau obat soal fisik, namun lebih dalam menanyakan ke pemilik kondisi apa yang sedang dialami sang peliharaan. Bahkan ada sesi terapi untuk menenangkan hewan peliharaan jika permasalahan telah ditemui.

OCD

Gangguan OCD atau obsesif-kompulsif adalah gangguan pada manusia yang seringkali 'diremehkan.' Ketika seseorang merasa gemas dengan tatanan tak rapi dari suatu hal, ia bisa langsung dilabeli OCD. Namun hal ini ternyata juga bisa ditemukan di hewan peliharaan.

Dalam konteks kucing, kebiasaan OCD di hewan mengeong ini lebih kepada kecenderungan trich dan pica yang telah kami sebut di atas, mengeong tanpa henti, jalan mondar-mandir, dan lain sebagainya. Terkadang, mereka juga bisa merusak furnitur dan tak mau menggunakan tempat pasir kotoran.

Sama seperti penyakit mental pada hewan lain, dokter hewan akan mengesampingkan masalah fisik dan fokus pada perilaku dan lingkungan si hewan, lalu berujung pada terapi.

Gangguan Pasca Trauma

Gangguan Pasca Trauma atau kita kenal sebagai PTSD, ternyata juga rentan dialami oleh hewan peliharaan. Hewan-hewan seperti Anjing Polisi, kucing atau anjing yang dibuang, serta anjing dan kucing yang terjebak di bencana alam, adalah yang paling banyak didiagnosis mengalami gangguan pasca trauma.

Hal paling penting yang harus diperlakukan kepada hewan dengan gangguan trauma adalah dosis antidepresan serta tempat yang tenang untuk beristirahat tanpa gangguan.

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik

Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik

Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.

Baca Selengkapnya
Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara

Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara

Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.

Baca Selengkapnya
7 Tanda Kelelahan Mental dan 6 Penyebab yang Sering Terabaikan

7 Tanda Kelelahan Mental dan 6 Penyebab yang Sering Terabaikan

Tidak hanya tubuh, mental kita juga bisa merasa lelah dan hal ini bisa disebabkan oleh sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Psikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya

Psikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya

Setiap manusia dilahirkan dengan berbagai jenis kepribadian dan kondisi psikologi yang berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Mengapa Pria Kerap Mengesampingkan Masalah Kesehatan Mental Walau Mereka Mengalaminya?

Mengapa Pria Kerap Mengesampingkan Masalah Kesehatan Mental Walau Mereka Mengalaminya?

Masih banyak pria enggan mengakui bahwa mereka mengalami masalah kesehatan mental dan membutuhkan bantuan, mengapa?

Baca Selengkapnya
Mental Health adalah Kesehatan Mental, Ketahui Ciri dan Cara Mengelolanya

Mental Health adalah Kesehatan Mental, Ketahui Ciri dan Cara Mengelolanya

Mental health adalah hal penting yang perlu diperhatikan selain kesehatan fisik.

Baca Selengkapnya
5 Manfaat Luar Biasa yang Dapat Diperoleh dari Liburan, Membantu Sehatkan Fisik dan Mental

5 Manfaat Luar Biasa yang Dapat Diperoleh dari Liburan, Membantu Sehatkan Fisik dan Mental

Liburan juga memiliki potensi untuk menyegarkan kembali pikiran.

Baca Selengkapnya
Manfaat Luar Biasa Dibalik Pelukan Hangat dengan Orang Terkasih, Salah Satunya Redakan Stres

Manfaat Luar Biasa Dibalik Pelukan Hangat dengan Orang Terkasih, Salah Satunya Redakan Stres

Pelukan tidak hanya mengurangi rasa sakit dan kecemasan, tetapi juga dapat mengurangi tingkat depresi dan perilaku agresif pada seseorang.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Kata Kerja Mental? ketahui Ciri dan Contohnya

Apa Itu Kata Kerja Mental? ketahui Ciri dan Contohnya

Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu kata kerja mental, mulai dari dari pengertian, ciri dan contohnya.

Baca Selengkapnya