Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Jenis Penipuan Online yang Sering Kuras Uang Pengguna, Hati-Hati!

5 Jenis Penipuan Online yang Sering Kuras Uang Pengguna, Hati-Hati! Jenis Penipuan Online yang Sering Kuras Uang Pengguna. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Penipuan online adalah hal yang selalu ada dan merajalela. Hal ini dikarenakan pengguna internet makin banyak dengan perhatian akan keamanan dalam penggunaannya yang masih rendah.

Di Amerika Serikat saja yang jauh lebih melek internet, punya rasio satu banding sepuluh orang yang jadi korban penipuan online. Melansir Business Insider, angka tersebut bahkan naik setiap tahunnya dengan prosentase 34 persen.

Sementara berdasarkan studi dari Better Business Bureau, prosentase orang yang terlibat dan kehilangan uang dengan penipu adalah sebanyak 23 persen, terlibat namun tak kehilangan uang sebanyak 30 persen, serta separuh dari semua partisipan tak mengidentifikasi adanya penipuan dengan segera.

Jadi, berdasarkan demografi tersebut, bahkan penipuan adalah lahan yang menjanjikan karena kurangnya pemahaman konsumen.

Nah, berikut adalah deretan jenis penipuan online yang mungkin bisa menimpa Anda. Melansir Business Insider, berikut ulasannya dan lebih hati-hati ya!

Phising

Phising adalah istilah penipuan yang menjebak korban agar percaya bahwa informasi yang diberikannya jatuh ke orang yang tepat. Biasanya, phising menduplikat website atau aplikasi bank atau provider, lalu ketika Anda memasukkan informasi rahasia, uang Anda langsung dikuras.

Tingkat keberhasilan dari phising biasanya cukup rendah karena konsumen bisa langsung mengendus kejanggalan. Namun ini adalah tindak penipuan yang disebut paling sering dilaporkan.

Penipuan Berkedok Hadiah

Mungkin tak terhitung jumlahnya kita mendapatkan SMS, telepon, atau chat yang memberitahu bahwa kita mendapatkan hadiah. Mungkin kita tak pernah menghiraukannya. Namun tingkat engagement dari proses penipuan ini cukup tinggi, yang menandakan banyak yang tergiur.

Dilaporkan, terdapat 59 persen orang yang terlibat penipuan tersebut, dan ada 15 persen partisipan yang sampai kehilangan uang.

Model penipuan ini adalah, Anda harus membayar sejumlah uang terlebih dahulu untuk mengklaim hadiah.

Teknisi Palsu

Ini adalah jenis penipuan yang juga sering berhasil menguras uang pengguna. Biasanya, penipuan ini berupa seseorang yang mengaku dari perusahaan tertentu yang berpura-pura memberi layanan, yang secara tak disadari korban membuat korban menyerahkan informasi pribadi.

Biasanya ini terjadi di aplikasi dompet digital atau aplikasi yang memiliki e-wallet. Anda akan dihubungi lewat telepon, lalu mereka akan menanyakan kode OTP (one time password) yang harusnya tidak pernah boleh dibagi dengan siapapun, bahkan dengan karyawan perusahaan aplikasi tersebut.

Dengan akses yang diberi OTP tersebut, penipu bisa mengakses dan menguras dompet digital Anda, bahkan mengajukan utang di fitur semacam 'bayar nanti' yang tersedia di aplikasi seperti Gojek dan Traveloka.

Di Amerika Serikat, penipuan ini cukup tinggi korbannya. Mencapai 32 persen dari partisipan pernah jadi korban.

Penipuan Lowongan Pekerjaan

Di jenis penipuan ini, penipu berpura-pura menjadi penyedia pekerjaan atau lowongan pekerjaan. Dari sini, korban ditipu dengan ditawari sebuah pekerjaan. Dari sana, mereka menjebak korban untuk mengirim uang untuk training atau biaya peralatan.

Ini adalah tipe penipuan paling mudah menjerat korban yang memang butuh pekerjaan. Tercatat, di AS ada 81 persen partisipan terjebak, dan 25 persennya sampai mengirim uang.

Penipuan Jual Beli Online

Penipuan jual beli online adalah salah satu yang paling sering terjadi, bahkan setiap saat bisa terjadi. Penipuan semacam ini berkembang biak karena banyaknya e-commerce yang secara langsung menghubungkan penjual dan pembeli.

Paling banyak, penipu menjual barang, barang terjual, namun tak pernah terkirim. Atau seringkali konsumen penipu yang meminta pengembalian bayaran secara lebih karena barang seakan-akan rusak.

Tercatat, penipuan jenis inilah yang paling membuat korban percaya. Buktinya, 47 persen partisipan pernah tertipu jual beli online.

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Mengetahui dan Menghindari Penipuan Online Berkedok Aplikasi

Cara Mengetahui dan Menghindari Penipuan Online Berkedok Aplikasi

Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan agar terhindar dari aplikasi penipuan.

Baca Selengkapnya
Penculik Online Makin Marak Sasar Anak dan Remaja, Begini Cara Kerja Mereka

Penculik Online Makin Marak Sasar Anak dan Remaja, Begini Cara Kerja Mereka

Kasus penculikan online terdengar aneh, tapi ini nyata. Tebusannya uang miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya
35 Pantun Perkenalan Nama Lucu dan Unik, Ampuh Bikin Orang Terkesan

35 Pantun Perkenalan Nama Lucu dan Unik, Ampuh Bikin Orang Terkesan

Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun perkenalan nama lucu dan unik yang ampuh untuk bikin orang terkesan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Modus Baru Pinjol Ilegal, Ini Cara Cek Sumber Dana yang Tiba-Tiba Masuk ke Rekening

Modus Baru Pinjol Ilegal, Ini Cara Cek Sumber Dana yang Tiba-Tiba Masuk ke Rekening

Umumnya, modus ini dilakukan oleh pinjaman online (pinjol) ilegal.

Baca Selengkapnya
40 Pantun Pengantin Baru Lucu dan Bermakna, Cocok sebagai Ucapan sekaligus Hiburan

40 Pantun Pengantin Baru Lucu dan Bermakna, Cocok sebagai Ucapan sekaligus Hiburan

Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun pengantin baru lucu dan bermakna.

Baca Selengkapnya
Saat Jenderal Bintang Dua Ingatkan Prajurit dan Keluarganya Jauhi Judi Online: Saya Tindak Langsung

Saat Jenderal Bintang Dua Ingatkan Prajurit dan Keluarganya Jauhi Judi Online: Saya Tindak Langsung

Saat Jenderal Bintang Dua Ingatkan Prajurit dan Keluarganya Jauhi Judi Online: Saya Tindak Langsung

Baca Selengkapnya
Begini Cara Tukar Uang Receh Lebaran 2024, Harus Daftar Lewat Website Pintar

Begini Cara Tukar Uang Receh Lebaran 2024, Harus Daftar Lewat Website Pintar

Sebelum menukar uang, dianjurkan untuk melakukan pemesanan terlebih dahulu pada website Pintar.

Baca Selengkapnya
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.

Baca Selengkapnya
Waspada! Modus Baru Penipuan: Ditagih Utang Rp1,6 Juta Lewat WhatsApp Meski Tak Pernah Ajukan Pinjaman

Waspada! Modus Baru Penipuan: Ditagih Utang Rp1,6 Juta Lewat WhatsApp Meski Tak Pernah Ajukan Pinjaman

Padahal wanita itu mengaku tak pernah melakukan peminjaman di platform tersebut.

Baca Selengkapnya