Merdeka.com - Mungkin tidak banyak yang menyadari atau mengetahui apabila selama ini, Google juga 'memanfaatkan' penggunanya dalam pengoperasiannya.

Memang kata memanfaatkan di sini bukan artian sebenarnya, namun secara tidak sadar apa yang dilakukan oleh penggunanya secara otomatis mempunyai dampak menguntungkan bagi Google. Di bawah ini terdapat beberapa produk dan sistem milik Google yang 'memanfaatkan' penggunanya.

reCaptcha

Completely Automated Public Turing Test To Tell Computers and Humans Apart atau disingkat Captcha ini diciptakan pada tahun 2000 oleh Luis von Ahn, Manuel Blum, Nicholas Hopper dan John Langford dari Carnegie Mellon University. Setelah terkenal, muncul satu program baru yang menggunakan interface Captcha ciptaan pengembang dari Carnegie Mellon University. Pada tanggal 16 September 2009, reCaptcha diakuisisi oleh Google dan perusahaan ini menggunakan program ini sebagai layanan gratis untuk menghindari bot atau spam.

Seperti yang dilansir New York Times (29/03/2011), Google menggunakan scanner dan mesin untuk melengkapi arsip data mereka. Namun, terkadang terdapat kata atau huruf yang tidak dapat diterjemahkan dengan mudah oleh mesin Google. Oleh karenanya, perusahaan ini menggunakan reCaptcha untuk menerjemahkan setiap kata atau huruf yang tidak dapat diartikan oleh mesinnya.

Caranya yaitu dengan memasukkan satu atau dua kata di dalam kotak reCaptchanya dan mempersilakan pengguna internet menerjemahkan kata tersebut. Setelah, pengguna internet berhasil membaca kata yang biasanya berasal dari buku atau naskah kuno tersebut, maka Google akan menyalin dan menyimpannya ke dalam arsip data mereka.

Google Maps

Sperti yang dilansir The Atlantic (06/09), selama ini Google juga 'memanfaatkan' penggunanya untuk menandai setiap tempat yang tertera di produk Google Maps-nya.

Google melakukan hal tersebut dengan cara mempersilakan penggunanya mengisi setiap data untuk satu tempat beserta informasi apapun. Setelah pengguna menuliskan data tersebut, maka Google dengan cepat menyimpan query dan informasi data dari penggunanya untuk dimasukkan ke dalam arsip mereka.

Google Translate

Mungkin banyak orang yang mengetahui bahwa beberapa bulan lalu, Google pernah merilis satu fitur yang berfungsi untuk mempersilakan pengguna Google Translate mengedit setiap tulisan ketika diterjemahkan. Secara logika, dalam hal ini, Google juga memanfaatkan setiap pengguna dari berbagai negara untuk membetulkan setiap kata yang salah ketika diterjemahkan dengan menggunakan mesinnya. Setiap kata yang telah divalidasi, maka akan disimpan ke dalam database Google.

Walaupun terkesan 'memanfaatkan' penggunanya, namun dalam sisi ini Google juga tidak dapat disalahkan sepenuhnya karena dengan sistem ini, secara tidak langsung Google menjadi jembatan agar setiap pengguna dapat saling membantu satu dengan yang lainnya.