267 Juta Data Pengguna Facebook Terekspos, Rentan Disalahgunakan
Merdeka.com - Facebook lagi-lagi tersandung kasus. Seperti deretan kasus sebelumnya, data pengguna dari raksasa jejaring sosial tersebut terekspos dan rentan disalahgunakan.
Sebuah laporan dari Comparitech yang menggandeng peneliti keamanan siber Bob Diachenko, menyebut bahwa 267 juta data pengguna Facebook yang berupa user ID, nama, dan nomor telepon, terkumpul di sebuah domain tanpa proteksi password atau autentikasi apapun.
Data ini diyakini sebagai hasil dari aksi ilegal seperti pembobolan siber. Diachenko bahkan menemukan bukti bahwa data tersebut merupakan hasil penyalahgunaan Facebook API yang dilakukan oleh hacker di Vietnam.
Para peneliti menyebut bahwa data-data ini dicuri dari Facebook API developer sebelum aksesnya dilarang. Prediksi lain adalah data ini memang dicuri dari laman profil yang tak diproteksi.
Cara pencurian data ini sendiri tak akan terjamah oleh Facebook, karena yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah bot. Facebook sendiri kesulitan mengenali bot dan mengiranya sekadar pengguna.
Risiko Penyalahgunaan dan Cara Pencegahan
Laporan ini juga menyebut bahwa data ini bisa disalahgunakan untuk melakukan SMS spam, dan aksi phising.
Hal ini dikarenakan lengkapnya ID Facebook yang selalu berbeda tiap penggunanya, sekaligus nama dan nomor telepon. Jadi, jika ini digunakan sebagai modus penipuan, mereka yang lalai akan mudah terjerat.
Meski demikian, ada cara untuk menghindari data Anda dikumpulkan oleh bot jahat. Anda bisa masuk ke menu setting, lalu pilih privasi. Jika sudah, setel semua menu ke 'Friends,' atau 'Only Me'. Lalu setel "Do you want search engines outside of Facebook to link to your profile" ke "No."
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat Down, Instagram dan Facebook Kini Telah Pulih
Pengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaNestapa Petani Kacung Supriatna, Syok Tak Pernah Ngutang Tiba-Tiba Dapat Tagihan Rp4 M dari Bank
Saat dia mencocokkan data yang dibawa penagih, diduga ada praktik pemalsuan data-data tersebut diduga palsu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Media Sosial: Kekuatan Tersembunyi yang Mempengaruhi Pemilih di Pemilu 2024
Data tahun 2023, pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 167 juta orang.
Baca Selengkapnya4 Februari Hari Ulang Tahun Facebook, Ini Sejarah dan Perkembangannya
Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaPentingnya Peran Perempuan dalam Keluarga Mencegah Kejahatan Digital
Mencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaSelamatkan Gerobak saat Hujan Lebat, Aksi Pedagang Keliling Ini Banjir Simpati
Akun Instagram @suarasemangat menunjukkan bagaimana para pedagang rela basah kuyup demi menyelamatkan dagangannya
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaDaftar HP yang Tak Lagi Bisa Pakai WA di 2024
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya