2 Situsnya diserang, akankah pemerintah Australia turun tangan?
Merdeka.com - Ada satu harapan yang ditunggu hacker Indonesia terkait serangan mereka ke situs-situs pemerintahan Australia, yaitu mengetahui adanya permohonan maaf.
Saat ini sendiri dua situs pemerintahan Australia dengan nama asio.gov.au dan asis.gov.au sudah runtuh karena serangan bertubi-tubi dari hacker Indonesia. Menurut pantauan merdeka.com (12/11), hingga berita ini dimuat, belum ada tanda-tanda dua situs ini mengalami perbaikan.
Padahal, jika dilihat dari namanya, sebenarnya situs-situs tersebut merupakan situs penting bagi pemerintahan negeri kanguru tersebut. Hal ini dikarenakan keduanya dimiliki oleh badan mata-mata dan intelijen Australia.
Karena hal ini pula kemudian banyak juga media-media Australia yang menyoroti serangan hacker Indonesia ke negara mereka ini. Sydney Morning Herald misalnya, menulis tentang rontoknya situs intelijen ASIS karena serangan dari hacker Indonesia. SMH mengungkapkan awal mula serangan hacker Indonesia itu berawal dari kegiatan penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia kepada Indonesia.
Media asing seperti BBC, ZDNet, dan TechinAsia juga turun tangan memberitakan soal penyerangan hacker Indonesia tersebut. Meski sudah sangat ramai, pemerintahan kedua negara belum memberikan pernyataan resminya.
Namun, ada satu pihak terkait yang sama sekali belum memberikan pernyataan apapun seputar hal ini, yaitu pemerintah Australia. Hingga kini, belum ada satu pun pernyataan yang disampaikan secara umum guna menanggapi serangan hacker Indonesia yang telah mampu merontokkan dua situs intelijen Australia.
Padahal, hacker Indonesia sendiri kemungkinan juga tidak akan berhenti menyerang. Masih ada beberapa sasaran yang siap diruntuhkan hingga adanya sikap yang diambil oleh Australia.
Kira-kira, akankah pemerintah Australia turun tangan? Akankah tuntutan permintaan maaf dari hacker Indonesia dipenuhi pemerintah negeri kanguru tersebut?
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Temui Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Sosoknya Tak Sembarangan Pernah Terlibat Perang "Timor-Timur"
Panglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaAmerika, Inggris, hingga Australia Kompak Hentikan Pendanaan ke PBB, Ini Alasannya
Australia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara dalam mendanai UNRWA.
Baca SelengkapnyaAustralia Dukung Karyawan Tolak Angkat Telepon Bos di Luar Jam Kerja, Perusahaan yang Melanggar Bakal Didenda
Ini akan diatur dalam undang-undang yang diajukan pemerintah federal Australia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengapa di Australia Banyak Hewan Beracun? Ternyata Ini Alasannya
Australia, panggung eksotis bagi laba-laba, ular beracun, ubur-ubur mematikan, dan makhluk aneh seperti platipus.
Baca SelengkapnyaMenetap di Australia, Acha Sinaga Sedih Tak Bisa Ikut Nyoblos saat Pemilu Karena Minim Informasi
Menjelang pemilu 2024, Acha Sinaga bercerita tentang kesedihannya karena tak bisa mengikuti Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaIni Kegiatan Wapres Ma'ruf Selama Jadi Plt Presiden
Jokowi hari ini masih berada di Australia dan telah mengikuti Khusus ASEAN-Australia di Melbourne.
Baca SelengkapnyaJokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun
Jokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Paspampres Bikin Salfok saat Jokowi di Australia, Ada WNI sampai Cium Tangan
Jokowi bertolak ke Australia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN-Australia yang dihelat di Melbourne, Senin (4/3).
Baca Selengkapnya