Unik dan Tak Biasa, Satu Kampung Ini Pakai Ijuk untuk Atap Rumahnya
Merdeka.com - Kampung Ijuk di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara (Sumut) masuk sebagai salah satu destinasi wisata andalan Taman Nasional Batang Gadis.
Desa ini adalah desa tertua yang ada di Sumut, yang sudah berusia ratusan tahun. Bagi yang mendengar namanya, pasti bertanya-tanya mengapa kampung ini dijuluki Kampung Ijuk. Ternyata, hal ini karena seluruh rumah di kampung ini memanfaatkan ijuk sebagai atapnya.
Rumah Panggung dengan Atap Ijuk
Sumber: Akun Youtube Humas Sumut ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari brilio, kampung ini masih kental akan budaya lokalnya. Hal ini terlihat jelas dari berdirinya rumah-rumah adat yang sekaligus menjadi tempat tinggal warga di lereng kaki Gunung Sorik Marapi itu.
Rumah-rumah di kampung ini sangat unik. Pasalnya, semua bangunan rumah di kampung ini berbentuk rumah adat panggung dan di atasnya terdapat atap yang terbuat dari ijuk.
Pelindung dari Abu Vulkanik
Sumber: Akun Youtube Humas Sumut ©2020 Merdeka.com
Dipilihnya ijuk sebagai bahan untuk membuat atap seluruh rumah di kampung ini ternyata bukan tanpa alasan. Kampung ini terletak dekat dengan kawah gunung Sorik Marapi yang masih aktif. Sehingga abu vulkanik yang sewaktu-waktu bisa dikeluarkan oleh gunung tersebut akan membuat atap dari seng mudah berkarat.
Jadi Kampung Ijuk Terakhir di Sumut
Sumber: Akun Youtube Humas Sumut ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari akun Youtube Humas Sumut, dari 350 KK, menurut Kepala Desa Sibanggor Julu, Awaludin Nasution, kini hanya 70% rumah yang masih menggunakan atap ijuk. Hal itu lantaran harga atap ijuk lebih mahal ketimbang seng.Kata Awaludin, atap ijuk bisa menghabiskan dana sebesar Rp10 juta untuk setiap rumah, sementara seng hanya menghabiskan dana Rp5 juta.Kampung ini adalah kampung terakhir di kawasan Gunung Sorik Marapi yang masih mempertahankan ijuk sebagai atapnya. Namun sudah tidak ada lagi orang yang membangun rumahnya dengan atap ijuk.
Dikunjugi Wisatawan dan Tempat Singgah Pendaki Gunung
Sumber: Akun Youtube Humas Sumut ©2020 Merdeka.com
Kampung ini juga menjadi destinasi wisata bagi sebagian masyarakat dari luar daerah Mandailing Natal. Selain wisata cagar budaya, pemandian air panas dan air terjun juga menjadi tujuan wisatawan. Kearifan lokal desa ini pun membuat banyak wisatawan berkunjung.Lokasinya yang berada di bawah kaki gunung menjadikan desa ini sebagai tempat persinggahan bagi para pendaki yang akan menikmati puncak gunung Sorik Marapi.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski berada di tepi jurang, namun perkampungan tersebut padat penduduk.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaMasyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat
Baca SelengkapnyaNS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnya