Perdana, Petai dan Jengkol Asal Sumut Berhasil Diekspor ke Jepang
Merdeka.com - Sumatra Utara (Sumut) berhasil mengekpsor komoditas petai dan jengkol ke Jepang untuk pertama kalinya. Sebanyak 4 ton petai dan jengkol tersebut, dilepas oleh Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian di Pelabuhan Belawan pada Sabtu (28/8).
Petai dan jengkol yang akan diekspor tersebut sebelumnya telah melalui proses karantina dan telah dipastikan memenuhi persyaratan teknis negara tujuan oleh pejabat karantina. Kabar ini diungkapkan oleh Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto pada Sabtu (28/8).
"Tidak hanya digemari di pasar dalam negeri, jengkol dan petai asal Sumut siap memasuki pasar Jepang untuk memenuhi permintaan," katanya, dilansir dari Liputan6.com.
Andi mengatakan, komoditas yang diekspor perdana kali ini bernilai Rp339 juta dan telah mampu menembus persyaratan negara Jepang yang cukup ketat.
Penuhi Syarat Ekspor
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Keberhasilan Sumut dalam mengekspor petai dan jengkol ini mendapat apresiasi dari Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang. Ia berharap, langkah ini bisa mendorong para petani dan pelaku usaha untuk meningkatkan produktivitas.
"Tentunya dengan tetap menjaga kemanan dan kualitas komoditas yang diekspor sesuai dengan persyaratan negara tujuan," ujarnya.
Selaku otoritas karantina, Bambang memastikan seluruh komoditas ekspor itu telah memenuhi persyaratan internasional tentang sanitari dan fitosanitari, sehingga memiliki daya saing di pasar global.
"Ekspor perdana petai dan jengkol ini juga dapat menjadi bukti sinergisitas para pelaku pembangunan pertanian di Sumut terjalin dengan baik," tambahnya.
Komoditas Ekspor Sumut Lainnya
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Selain petai dan jengkol, Sumut juga mengirim 22 ragam komoditas pertanian lainnya, yakni pinang biji, kopi biji, palm kernel oil, minyak sawit, santan kelapa, sayuran sawi, nipah, cabe jamu dan manisan kelapa.Kemudian ada damar batu, palm kernel sterain, hydrogenate palm kernel olein, kelapa parut, andaliman, kayu karet, buah durian, kulit buah manggis, sayuran kubis, bunga krisan, tepung tapioka, bungkil jagung dan kayu olahan.Seluruh komoditas ekspor tersebut diberangkatkan dari Pelabuhan Belawan menuju 18 negara tujuan ekspor, yakni Tiongkok, Iran, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Senegal, Malaysia, Taiwan, Uni Emirat Arab, Brazil, India, Chili, Korea Selatan, Jerman, Jepang, dan Filipina.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaMentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaDijual Mahal di Jepang, Belut Ternyata Kaya Zat Gizi dan Punya Manfaat Tersendiri
Belut Jepang, juga dikenal sebagai unagi, memiliki harga yang relatif mahal di Jepang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPenampakan Daerah Paling Kotor di Jepang Banyak Sampah Di mana-mana, 'Orang Jepang Aja Ogah Ke Sini'
Begini penampakan daerah terkotor di Jepang sampai ditemukan banyak sampah sepanjang jalan.
Baca SelengkapnyaKunjungan Kerja di Sumut, Jokowi Akan Resmikan Pabrik Percontohan Minyak Makan Merah
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terbang ke Sumatera Utara (Sumut), Kamis (14/10).
Baca SelengkapnyaJepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat
Jepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaPemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya
Tentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan pasukan militer yang aktif selama Perang Dunia II di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJago Lihat Peluang, Kisah TKI Jepang Pulang ke Tulungagung Sukses Budidaya Ikan hingga Diekspor ke Negeri Sakura
Tinggal di Jepang lebih dari 10 tahun membuka peluang bisnis yang bisa diterapkan di Indonesia.
Baca Selengkapnya