Makna di Balik Lagu Rakyat "Butet" Asal Sumatra Utara, Penuh Pesan Perjuangan
Merdeka.com - Musik dalam kehidupan manusia hidup dan tumbuh secara berdampingan. Tak heran jika sejak zaman dahulu musik sudah begitu melekat dalam rekam pikiran masyarakat. Di Indonesia banyak sekali ragam musik yang bisa didengarkan, salah satunya nyanyian rakyat.
Nyanyian rakyat di setiap daerah di Indonesia mempunyai makna dan nilai-nilai kehidupan pada setiap bait liriknya. Tidak heran jika lagu-lagu rakyat menjadi gambaran suatu identitas yang bersifat abadi.
Begitu pun dengan lagu daerah berjudul Butet asal Sumatra Utara, tepatnya dari suku Batak Toba. Lagu ini telah banyak dikenal masyarakat Indonesia.
Sebagian besar mengira makna dari lagu tersebut berisikan romantisme dan percintaan. Namun ternyata lagu ini berisi pesan-pesan perjuangan. Simak selengkapnya arti dan makna dari lagu rakyat "Butet" yang dirangkum dari beberapa sumber terkait.
Kisah Dibalik Lagu "Butet"
Mengutip dari Buletin Haba "Tradisi dan Sejarah Lisan di Aceh dan Sumatera Utara", lagu "Butet" pertama kali dinyanyikan oleh seseorang yang mempunyai marga Tobing.
Ketika menyanyikan lagu "Butet", ia sedang meninabobokan anak perempuannya. Pada saat itu, lagu ini dinyanyikan di sebuah Gua Perjuangan yang berada di hutan Naga Timbul.
Pada saat itu, kisah yang beredar bahwa masyarakat Sitahuis dan Naga Timbul bersembunyi di Gua Perjuangan. Sementara kaum pria berjaga-jaga di gua tersebut dan sebagian dari mereka ada yang mencetak uang ORITA (Oeang Republik Tapanuloe).
Lalu, ketika orang Belanda datang, Desa Sitiris yang masih satu kecamatan dengan Sitahuis dijadikan markas oleh penjajah. Sementara percetakan ORITA dibakar oleh pihak Belanda.
Pesan Perjuangan
Banyak yang mengira lagu "Butet" merupakan lagu bertemakan romantisme bahkan percintaan. Tetapi, yang sebenarnya lagu ini menyampaikan pesan-pesan perjuangan selama masa penjajahan Belanda.
Melansir dari Buletin Haba "Tradisi dan Sejarah Lisan di Aceh dan Sumatera Utara", penciptaan lagu "Butet" sebenarnya sesuai dengan keadaan masyarakat Batak saat masa penjajahan Belanda.
Lagu ini diciptakan yang bertujuan untuk membakar semangat perjuangan dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia saat itu.
Lirik "Butet"
Bagi yang penasaran dengan lirik "Butet" yang penuh dengan pesan dan nilai perjuangan tentunya sampai saat ini masih cukup relevan di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Berikut liriknya dikutip dari Liputan6.com:
Butet
Butet, di pangungsian do amangmu ale butet
Da margurilla da mardarurat ale butet
Da margurilla da mardarurat ale butet
Butet, sotung ngolngolan ro hamuna ale butet
Paima tona manang surat ale butet
Paima tona manang surat ale butet
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
Butet, sotung sumolsol roha muna ale butet
Musunta i ikkon saut do talu ale butet
Musunta i ikkon saut do talu ale butet
Butet, haru patibu ma magodang ale butet
Asa adong da palang merah ale butet
Da palang merah ni negara ale butet
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
Butet, di pengungsiannya ayahmu, oh butet
Mengikuti perang gerilya, oh butet
Mengikuti perang gerilya, oh butet
Butet, jangan sampai sedih ketika kalian datang, oh butet
Menunggu pesan atau surat, oh butet
Menunggu pesan atau surat, oh butet
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
Butet
Butet, cepatlah besar, oh butet
Agar ada yang menjadi Palang Merah, oh butet
Palang Merah untuk Negara, oh butet
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
(mdk/adj)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
6 Tanda Anak Miliki Bakat Musik, Harus Disadari Orangtua Sejak Dini
Banyak orangtua menginginkan anaknya istimewa dan bisa melakukan berbagai macam hal. Salah satunya adanya banyak orangtua ingin buah hati bisa bermain musik.
Baca SelengkapnyaKesal Diselingkuhi, Istri di Musi Banyuasin Potong Kemaluan Suami saat Tidur
Peristiwa itu terjadi saat korban tidur pulas di rumahnya di Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (23/2) dini hari.
Baca SelengkapnyaArti Bunyi Tokek Menurut Jumlahnya, Bisa Pertanda Baik dan Buruk
Arti bunyi tokek sering kali dianggap memiliki makna khusus dalam berbagai kepercayaan dan budaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sosok Agus Sarondeng, Pencipta Lagu Campursari Asal Trenggalek yang Tak Kalah Keren dari Didi Kempot dan Cak Diqin
Lagunya yang menggambarkan keindahan alam dan budaya Trenggalek diganjar penghargaan bergengsi
Baca SelengkapnyaSosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaKisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan
Bukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?
Baca Selengkapnya5 Nama Paling Favorit Diberikan buat Bayi Laki-laki di Tahun 2023, 4 Diantaranya Sosok Manusia Paling Agung
Ditjen Dukcapil mengungkap lima nama bayi laki-laki paling banyak digunakan di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaLukisannya Dikoleksi Presiden Soekarno, Ini Sosok Nasjah Djamin Sang Maestro dan Penulis dari Tanah Batak
Nasjah bukanlah keturunan seniman, bahkan tidak ada keluarganya satupun yang miliki bakat di bidang seni.
Baca SelengkapnyaSakit Hati Diusir Anak Semata Wayang, Pria 70 Tahun di Musi Rawas Nekat Gantung Diri
Seorang pria renta, SM (70) di Musi Rawas, Sumsel, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sakit hati diusir anak semata wayangnya.
Baca Selengkapnya