Kualitas Air di Batang Toru Aman Bagi Masyarakat, Ini Kata Peneliti USU
Merdeka.com - Dalam memastikan kualitas air sisa proses dari aktivitas tambang emas yang dikelola oleh salah satu perusahaan di Batang Toru, bahwa air sungai di kawasan tersebut dinilaitidak membahayakan bagi masyarakat.
Menurut Guru Besar Departemen Biologi Universitas Sumatra Utara (USU), Prof Dr Ing Ternala Alexander Barus bahwa parameter fisik dan kimia air yang diukur masih dalam batas normal kisaran nilai pada umumnya.
"Artinya Sungai Batang Toru aman untuk masyarakat," terang Prof Dr Ing Ternala Alexander Barus dikutip dari ANTARA (14/1).
Dalam analisa pada tubuh ikan dan udang yang ada di sungai Batang Toru bahwa kadar kandungan logam berat Arsen (As), Cadmium (Cd), Timbal (Pb), dan Merkuri (Hg) masih berada di bawah mutu berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.
"Tidak ditemukan dampak dari aktivitas pertambangan terhadap biota air, atau masih terjaga," katanya.
Dalam Pantauan
Dalam proses memastikan kualitas air limbah dari aktivitas tambang emas itu dipantau secara langsung oleh Tim Terpadu agar hasilnya memenuhi ketentuan dari pemerintah.
Ketentuan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 202/2004 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi usaha dan/atau kegiatan Pertambangan Bijih Emas dan atau Tembaga, serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.68/MENLHK/Setjen/Kum.1/8/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
Adapun anggota dari Tim Terpadu tersebut meliputi perwakilan Pemda, Perguruan Tinggi, perwakilan karyawan pengelola tambang emas, perwakilan masyarakat desa atau kelurahan yang berada di lingkungan tambang.
Komitmen Menjaga Lingkungan
Perusahaan tambang emas di Batang Toru juga berkomitmen untuk melestarikan lingkungan dengan mengadakan ribuan bibit pohon di tepi sungai Batang Toru.
Dengan menjaga lingkungan sekitar dapat menekan kerusakan aliran sungai, menghindari abrasi, mengurangi resiko luapan air sungai sekaligus upaya dalam mengantisipasi perubahan iklim.
Dikutip dari ANTARA (14/1), Sustainability Report perusahaan tambang di Batang Toru itu telah mengalokasikan biaya sebesar 9,18 Juta Dollar pada tahun 2021 untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan termasuk sumber daya pengelolaannya.
Dana tersebut digunakan untuk memastikan pengelolaan lingkungan telah memenuhi standar dan peraturan dari pemerintah.
(mdk/adj)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sumur air memberikan keberlanjutan pasokan air, terutama saat terjadi gangguan pasokan air dari pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah catatan yang membuat penyemprotan air ke jalan tak sepenuhnya efektif mengurangi polusi udara.
Baca SelengkapnyaBuang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaPertalite Bercampur Air di Bekasi Ternyata akibat Tindak Kejahatan, Tiga Orang Jadi Tersangka
Baca SelengkapnyaASI encer dapat terjadi karena berbagai faktor yang memengaruhi produksi dan kualitas air susu ibu.
Baca SelengkapnyaDi tengah paparan polusi udara, kita masih punya harapan untuk meminimalisir dampaknya dan mencegah situasi menjadi lebih kritis.
Baca SelengkapnyaMeski lezat dan penuh nutrisi, tidak semua orang bisa menikmati air kelapa. Dampak negatif bagi kesehatan adalah ancaman bagi orang-orang tertentu ini.
Baca Selengkapnya