Cara Membuat Jadah Manten Khas Yogyakarta, Kesukaan Sultan Hamengku Buwono VII
Merdeka.com - Jadah kerap dijumpai sebagai jajanan pada lamaran pernikahan maupun pada acara pernikahan itu sendiri. Jadah sendiri adalah jajanan tradisional berwarna putih yang terbuat ketan dan memiliki tekstur yang kenyal serta rasa yang gurih.
Kini jadah tidak hanya diolah secara dikukus namun juga ada jadah goreng yaitu jadah goreng yang dikukus. Jadah ini masih banyak dijumpai di pasar tradisional, menurut Jurnal Penelitian Humaniora (2014), jadah biasa dijual Rp500,- untuk potongan kecil dan Rp1.000,- untuk potongan besar. Rata-rata penjualan mencapai 75 sampai 100 potong. Jadah biasa dipesan para pedagang sayur keliling, sehingga daya jual relatif stabil jumlahnya.
Jadah sendiri di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta umumnya disebut dengan jadah manten. Seperti yang disebutkan sebelumnya jadah manten ini selain kerap digunakan untuk jajanan perkawinan, memang memiliki makna di baliknya.
Berikut merdeka.com merangkum cara membuat jadah manten, makna di baliknya sebagai jajan pernikahan, sejarah singkatnya:
Sejarah Singkat Jadah Manten
©Visinema Pictures
Jadah manten ternyata sudah terkenal sejak abad kesepuluh masehi. Melansir dari laman warisanbudaya.kemendikbud.go.id, pada kitab Kidung Harsa Wijaya jadah disebut dengan jawadah/ juadah. Jadah dikonsumsi sebagai nyamikan (makanan kecil/ringan). Kata nyamikan sendiri berasal dari Bahasa Jawa yaitu amik-amikan.
Jadah manten ini dikatakan dalam Buku: Jajanan Pasar Khas Yogyakarta karya Redy Kuswanto adalah makanan favorit Sri Sultan Hamengku Buwono VII yang lambat laun menjadi makanan masyarakat umum.
Disebut jadah manten sebab dalam Bahasa Indonesia artinya ‘makanan yang biasa dijadikan bahan bawaan pengantin pria untuk pengantin wanita.” Jadah manten dipercaya mempunyai makna kedua mempelai bisa tetap lengket, tidak mudah dipisahkan, seperti tekstur kue jadah manten tersebut.
Cara Membuat Jadah Manten Khas Yogyakarta
©2021 Merdeka.com/ instagram sekulsolo
Berikut cara membuat jadah manten khas Yogyakarta menurut resep Elisa Saphry di laman cookpadnya:
Bahan:
250 gram beras ketan 200 ml santan kelapa 1 lembar duan pandan 1/2 sdm garamBahan Isian:
250 gram ayam (rebus, lalu suwir dan cincang) 2 butir bawang putih 4 butir bawang merah ½ sendok the merica ½ sendok the ketumbar 1 butir kemiri Minyak untuk menumisBumbu Pelengkap Isian:
2 ruas lengkuas 3 lembar daun salam 3 lembar daun jeruk 200 ml santan Secukupnya garam dan gulaBahan Kulit:
2 butir telur 1 sendok makan terigu ¼ sendok teh garam 50 ml air 1 sendok makan minyakBahan Areh:
50 ml santan kental ¼ sendok teh garamBahan lain:
Secukupnya bilah bambu Secukupnya potongan kacang panjang atau batang pepayaCara membuat Jadah Manten:
1. Mula-mula cuci ketan hingga bersih dan tiriskan
2. Kemudian kukus ketan sampai setengah matang
3. Campur ketan yang telah dikukus setengah matang dengan air panas, garam, dan kelapa parut
4. Aduk sampai rata hingga air terserah ketan
5. Selanjutnya kukus kembali ketan sampai matang, dan angkat
6. Tumbuk ketan selagi masih panas sampai halus dan terlihat padat
Langkah membuat isian :
1. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan sampai harum.
2. Masukkan lengkuas, daun salam dan daun jeruk.
3. Tumis sebentar lalu masukkan ayam suwir.
4. Aduk rata tumisan ayam baru tuangkan santan.
5. Beri garam dan gula.
6. Masak isian sampai air asat. Sisihkan.
Langkah membuat kulit:
1. Kocok telur dan garam sampai tercampur, tambahkan tepung lalu aduk sampai rata.
2. Tuangkan air dan terus aduk.
3. Lalu saring adonan agar hasil kulit nanti tidak bergerindil dan terakhir tuangkan minyak.
4. Buat kulit dengan mendadar adonan tadi. Lakukan sampai adonan habis.
5. Masak bahan areh sampai mendidih dan agak kental. Lalu sisihkan.
Cara Membuat Jadah Manten Khas Yogyakarta Langkah Akhir:
Ambil ketan yang telah dikukus matang secukupnya dan ratakan, lalu isi dengan daging isian tutup dengan ketan dan bentuklah bulat. Lalu taruh di atas kulit dan lipat. Lakukan hingga adonan habis.
Jepit jadah dengan bilah bambu dan kunci dengan potongan kacang panjang. Panggang jadah di atas teflon panas. Tuang areh di atas jadah yang dipanggang. Lakukan hal yang sama untuk sisi sebaliknya. Panggang sebentar. Lalu angkat dan dan jadah manten siap disajikan.
(mdk/amd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Pernikahan Pria Indonesia dengan Wanita Jepang Pakai Adat Minang 'Aku Enggak Grogi Hanya Tersenyum'
Kedua mempelai tampil kompak dalam busana adat Minangkabau.
Baca Selengkapnya60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari
Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaTak Menyeramkan, Ini Potret Pernikahan di Kuburan yang Dekorasinya Mewah dan Bikin Takjub
Resepsi pernikahan di kuburan ini curi perhatian warganet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel
Kata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca Selengkapnya50 Pantun Jawa Lucu Buat Teman, Bisa Bikin Tertawa sekaligus Baper
Merdeka.com merangkum informasi tentang 50 pantun Jawa lucu buat teman yang bisa bikin tertawa sekaligus baper.
Baca SelengkapnyaMomen Pernikahan Perwira Polisi Anak Wakapolri Komjen Agus, Resepsinya Mewah dan Meriah
Momen resepsi sang putra dengan pujaan hati berparas cantik tersebut nampak begitu meriah nan mewah.
Baca Selengkapnya50 Contoh Pantun Lucu yang Menghibur, Cocok untuk Cairkan Suasana Saat Berkumpul
Berikut contoh pantun lucu yang menghibur dan cocok untuk mencairkan suasana saat berkumpul.
Baca SelengkapnyaMomen Pria Datang ke Pernikahan Mantan yang Sudah Dipacarinya Selama 4 Tahun, Banjir Air Mata
Saat menyalami keluarga mantan pacarnya, pria ini tampak menangis. Ia juga tampak menghapus air matanya dengan tisu.
Baca SelengkapnyaMomen Dedi Mulyadi Nyoblos Dikawal Tentara Kerajaan 'Jangan Macam-macam di Sini'
Bertemu dengan para petugas berpakaian tradisional khas tentara kerajaan, Dedi mengaku kaget.
Baca SelengkapnyaBikin Ngakak! Kambing Putih Coba Seruduk Seorang Pria Berkali-kali
Seorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.
Baca Selengkapnya