Belum Ada Perhatian dari Pemerintah, Petani di Mandailing Natal Keluhkan Krisis Air
Merdeka.com - Petani di Mandailing Natal mengeluhkan krisis air yang terus melanda di kawasan sepanjang jalan lintas Barat Kecamatan Panyabungan. Hal ini menjadi perhatian serius, sebab saat ini saluran irigasi di Batang Gadis ikut kekeringan.
Kondisi ini memicu para petani di kawasan tersebut merugi, lantaran ratusan hektare persawahan milik mereka tidak dapat dialiri air dan berujung gagal panen.
Mengutip dari Antara, Senin (13/2), menurut pengakuan warga setempat, permasalahan krisis air ini sudah berlangsung hampir dua tahun. Mirisnya, sampai sekarang belum ada perhatian serius dari pemerintah setempat untuk mencari solusi demi kelangsungan hidup petani di Mandailing Natal.
Desak Bupati Surati Balai Wilayah Sungai
©2015 Merdeka.com
Warga merasa kesal karena keluhannya tidak didengar oleh pemerintah setempat, akhirnya mendesak Bupati Madina, HM Ja'far Sukhairi Nasution untuk menyurati Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II agar keluhan petani bisa diatasi.
Salah satu petani di Madina, mengatakan krisis air ini sudah melumpuhkan perekonomian warga yang sangat bergantung pada hasil pertanian. Akibatnya, para petani menganggur dan tidak mendapatkan penghasilan karena tidak memiliki pekerjaan sampingan.
"Di sini mata pencaharian masyarakat adalah bertani padi. Karena kondisi irigasi itu (kekeringan) banyak petani yang nganggur. Kami harap Pemerintah Daerah mendorong pihak BWS untuk turun tangan agar masyarakat bisa kembali bertani," harapnya.
Penuh Sampah
©South China Morning Post
Hingga saat ini, kondisi saluran irigasi yang debit airnya sudah mulai berkurang semakin diperparah dengan banyaknya tumpukan sampah.
Banyaknya tumpukan sampah mengakibatkan bau yang menyengat sehingga mengganggu para pengguna jalan terutama masyarakat yang tinggal di sekitar saluran irigasi tersebut. Kurangnya perhatian dari Pemerintah Daerah telah meredupkan harapan petani dalam mendapatkan hasil panen yang maksimal.
Tak hanya itu, minimnya perawatan telah membuat saluran irigasi ini sudah ditumbuhi oleh rumput liar.
(mdk/adj)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih menjadi bencana tahunan yang seolah belum ditemukan solusinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaKonon pada zaman dahulu mata air tersebut digunakan untuk mandi para tentara.
Baca SelengkapnyaBantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyemprotan air ke jalan ini dilakukan oleh Polda Metro Jaya, Dinas Gulkarmat, dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Baca SelengkapnyaPetugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca Selengkapnya