Merdeka.com - Hamburger menjadi makanan yang cukup populer di Indonesia, dan termasuk makanan untuk warga kelas menengah ketika dijual di kedai khusus hamburger maupun tempat makan sejenis yang biasanya ada di mall.

Dengan hampir 50 miliar disajikan setiap tahun di Amerika Serikat saja, humburger menjadi makanan murah yang mudah diakses berbagai kalangan. Burger digunakan sebagai makan siang cepat atau makan malam santai, dan dapat ditemukan di setiap sudut jalan.

Hamburger adalah jenis sandwich yang terdiri dari daging sapi giling (patty) yang disajikan di antara dua bagian roti bundar. Umumnya hamburger dilengkapi dengan potongan selada, tomat, bawang, dan timun. Hamburger masa kini ditambah dengan keju dan berbagai aneka saus yang memperkaya rasa.

Hamburger cepat saji masuk dalam kategori makanan sampah atau junk food karena kandungan natriumnya yang tinggi dan tidak baik untuk jantung. Berikut merdeka.com merangkum asal usul hamburger dan pengolahannya yang membuatnya dikategorikan sebagai junk food:

Asal Usul Hamburger

Asal-usul sejarah dari kombinasi makanan khusus ini berasal dari tahun 1209 M pada masa pemerintahan Jenghis Khan.

Saat dia berkuda dan menaklukkan daratan, pasukan Mongolianya ditemani oleh gerobak beroda yang membawa domba, kambing, lembu, dan kuda, yang nantinya akan disembelih untuk dimakan.

Menurut legenda dan pengetahuan lokal, para pejuang akan mengambil potongan daging dan meletakkannya di bawah pelana mereka untuk diratakan dan dilunakkan saat mereka naik ke medan perang. Ini memungkinkan mereka untuk dengan mudah memakan potongan daging mentah yang diratakan ketika tiba waktunya untuk makan.

Sejak saat itu, literasi awal dari kombinasi sandwich mulai terbentuk. Moskow adalah yang pertama memiliki steak tartare. Hamburg, Jerman, adalah yang pertama memiliki steak hamburg. 

Imigran Eropa yang datang ke Amerika awal kemudian mulai menyajikan roti daging di antara irisan roti, konon untuk menciptakan kembali hidangan di tanah air mereka. 

Koki Amerika kemudian mengasah resep untuk memusatkan pada daging giling, biasanya dipanggang atau digoreng dengan wajan, disajikan di atas roti dengan bentuk yang sama.

Ada beberapa variasi dalam hal penyajian dan persiapan. Patty paling sederhana dibuat dengan daging sapi saja, tetapi banyak orang juga menambahkan bumbu, bawang cincang, dan bahkan telur untuk membuat daging lebih beraroma dan lembab. Ketebalan juga bisa sangat bervariasi.

Roti tipis biasanya akan matang lebih cepat, tetapi versi yang lebih tebal sering kali memiliki lebih banyak rasa dan mempertahankan kelembapan lebih banyak.

Roti biasanya diolesi mentega dan dipanggang sebelum disajikan, dan biasanya juga diolesi dengan saus tomat, mustard, atau mayones. Hamburger juga sering dihiasi dengan bahan-bahan seperti acar, selada, tomat, dan bawang.

Kontroversi Makanan Cepat Saji

Secara luas diakui bahwa hamburger mendapatkan popularitas dan pengakuan dunia berkat upaya pemasaran industri makanan cepat saji Amerika. 

Makanan cepat saji, seperti namanya, cepat; itu juga biasanya cukup murah. Namun, secara umum biasanya bukan pilihan yang sangat menyehatkan, karena nutrisi sering dikorbankan untuk penyuguhan yang lebih cepat dan ringkas. 

Daging seringnya diolah di penggorengan cepat, selain itu stok roti pra-beku massal yang hampir tidak kaya nutrisi dipakai alih-alih menggunakan roti segar. 

Hamburger sekarang dibuat di pabrik-pabrik raksasa. Ada suatu masa ketika hamburger dibuat dari daging sapi dari satu sapi.

Namun kini, rantai makanan cepat saji digunakan untuk membeli daging mereka dari pemasok lokal di wilayah setempat. Rantai makanan cepat saji memiliki permintaan daging hamburger yang rasanya sama sehingga mereka membantu menciptakan pabrik untuk membuat daging giling.

Saat ini hamburger makanan cepat saji yang khas memiliki lusinan atau ratusan potongan daging sapi dari sapi yang berbeda, di berbagai daerah yang dicampur menjadi satu. Jadi, jika ada satu sapi yang sakit dalam satu batch, maka risiko kontaminasinya lebih besar.

Hampir semua makanan di industri makanan cepat saji diproses, sehingga banyak rasa yang rusak. Jadi rasa buatan harus ditambahkan.

Kandungan Gizi Humburger Cepat Saji

Makan hamburger akan meningkatkan asupan lemak jenuh. Daging sapi giling, bahan utama burger, kaya akan lemak jenuh. Dan banyak orang menyiapkan burger mereka menggunakan lemak tambahan seperti mentega atau minyak.

Lemak jenuh dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi. Pakar nutrisi di Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan agar seseorang membatasi asupan lemak jenuh  hingga 10% dari total konsumsi kalori harian mereka.

Informasi nutrisi berikut disediakan oleh USDA untuk satu hamburger dengan satu patty dan tanpa bumbu (90g).