PSIS Semarang berdebar tunggu hasil investigasi sepakbola gajah
Merdeka.com - Seluruh penggemar klub sepakbola PSIS Semarang saat ini tengah berdebar untuk menunggu hasil penetapan sanksi resmi yang dikeluarkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI berkaitan dengan pertandingan sepakbola gajah antara Laskar Mahesa Jenar saat melawan PSS Sleman, di Lapangan AAU Sleman Yogyakarta, belum lama ini.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengaku, pesimistis timnya mampu keluar dari jeratan sanksi diskualifikasi yang akan dijatuhkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Pasalnya, manajemen tim telah gagal melobi PSSI untuk meringankan sanksi Komdis terhadap timnya yang diduga bermain curang saat melawan PSS Sleman.
Menurutnya, sanksi diskualifikasi akan ditetapkan setelah pihak Komdis PSSI selesai melakukan investigasi kasus sepakbola gajah di Semarang. "Bila hasil investigasinya memberatkan kami, maka sanksi terberat bagi PSIS Semarang harus didegradasi ke divisi satu. Makanya, kami sedang berharap keberuntungan berpihak kepada kami. Kami akan menunggu hasil investigasi selama 2 minggu ke depan," ujar pria muda tersebut, di Semarang Jawa Tengah, Jumat (31/10).
Yoyok mengungkapkan, saat ini hanya bisa pasrah menerima segela bentuk sanksi yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI. "Sebab, langkah kami melobi ke jakarta tidak bisa dilakukan. Keputusan Komdis PSSI tidak bisa dianulir lagi," akunya.
Meski demikian, pihaknya berjanji tak akan membubarkan susunan pemain tim kebanggan warga Kota Atlas tersebut. Saat ini, manajemen tim tengah sibuk mempersiapkan pembayaran gaji terakhir bagi para pemain sembaru menunggu keputusan akhir dari Komdis PSSI.
"Meski kami sekarang telah gagal di ISL. Tapi kami memastikan komponen tim tetap dipertahankan dan akan membuat susunan pemain yang lebih kuat agar tidak bisa diintervensi oleh pihak manapun," tegasnya, kepada merdeka.com, Jumat (31/10).
"Daripada persoalan ini menjadi berlarut-larut lebih baik kita persiapkan tim yang lebih kuat untuk bertarung pada tahun depan," tandas lelaki bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya tersebut.
Seperti diketahui, dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Indonesia Super Liga (ISL) PSIS Semarang dan PSS Sleman melakukan 5 gol bunuh diri dengan hasil akhir pertandingan 3-2 dengan kemenangan oleh PSS Sleman di Lapangan Sepakbola Stadion AAU Sleman Yogyakarta.
Yoyok mengakui, sikap pemainnya yang seolah memainkan sepakbola gajah saat duel melawan PSS Sleman, memang untuk menghindari pertemuan dengan Borneo FC. Sebab, dia menilai, klub asal Kalimantan tersebut telah memuncaki klasemen sementara di ISL.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pusat Pelatihan PSSI di IKN Selesai Mei 2024, Juni Bisa Dipakai Timnas U-20
Menurut dia, kehadiran pusat pelatihan tersebut akan mendukung persiapan timnas sepak bola Indonesia.
Baca SelengkapnyaSepak Terjang Pasutri Muda di Palembang Simpan 111,642 Kg Sabu dan Ratusan Ribu Butir Ekstasi
Kasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pemain Sepak Bola Tersambar Petir di Stadion Siliwangi, Sepatu Terbakar dan Baju Robek
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kaesang Akhirnya Terbiasa Dipanggil Gibran oleh Warga: Semoga Kakak Saya itu Masuk PSI
Sebelumnya dia kerap mengklarifikasi bahwa dirinya adalah Kaesang bukan Gibran.
Baca SelengkapnyaKaesang Kalau PSI Masuk Senayan: Kader Tak Serap Aspirasi Langsung Diganti
"Kalau teman-teman dari PSI ini enggak menerima aspirasi masyarakat, mereka langsung diganti," kata Kaesang
Baca SelengkapnyaKasus Penembakan Gathan Saleh, Polisi Masih Cari Senpi Dibuang ke Kali Ciliwung
Gathan sebelumnya mengaku usai menembak membuang senpi ke Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaPengungkapan Mafia Bola Tanpa Pandang Bulu, Erick Thohir Tegaskan PSSI Transparan dan Siap Diinvestigasi
Pengungkapan Mafia Bola Tanpa Pandang Bulu, Erick Thohir Tegaskan PSSI Transparan dan Siap Diinvestigasi
Baca SelengkapnyaPSI: Lanjutkan Sirekap, tapi Penyempurnaan Harus Dilakukan
Sirekap penting sebagai wujud keterbukaan informasi pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaBayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar
Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca Selengkapnya