Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Euro 1984: Keperkasaan Platini

Euro 1984: Keperkasaan Platini euro 1984. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Piala Eropa 1984 benar-benar menjadi milik Prancis. Selain menjadi juara, pencetak gol terbanyak turnamen ini datang dari pemain Prancis, Michel Platini.

Platini yang juga mengemban tugas sebagai kapten tampil begitu memukau. Dirinya mencetak sembilan dari 14 gol yang dicetak The Blues.

Bahkan satu dari sembilan gol tersebut disumbangkan di final saat menekuk Spanyol 2-0 di final, yang di Stadion Parc des Princes, Paris.

Format turnamen ini masih sama seperti edisi 1980, yakni tuan rumah langsung bisa lolos tanpa kualifikasi. Bedanya, UEFA menghapuskan sistem perebutan ketiga. Jadi setiap juara grup akan menghadapi peringkat kedua grup lain di semifinal.

Pertandingan pertama Grup A dibuka oleh tuan rumah menghadapi Denmark. Prancis sukses menang 1-0 lewat gol tunggal Platini.

Setelah kemenangan tersebut, Prancis melesat bagai roket. Mereka tak sekali pun mengalami kekalahan saat melawan dua lawan lainnya seperti finalis edisi Euro 1980, Belgia, serta Yugoslavia.

Di Grup B ada Spanyol sebagai juara grup dan peringkat dua, Portugal. Sebenarnya Spanyol dan Portugal memiliki jumlah poin yang sama. Hanya saja La Furia Roja lebih unggul dalam urusan mencetak gol.

Dengan hasil itu maka Prancis menghadapi Portugal dan Spanyol menghadapi peringkat kedua Grup A, Denmark di semifinal.

Di semifinal pertandingan Prancis vs Portugal berjalan sengit. Di waktu normal kedua tim bermain imbang 1-1 sehingga harus diselesaikan melalui babak tambahan.

Di babak itu, Prancis tertinggal lebih dulu lewat gol Rui Jordao di menit 98'. Namun, tim ayam jago itu bisa membalikkan keadaan hanya dalam waktu kurun lima menit. Gol tersebut diciptakan oleh Jean-François Domergue pada menit 114' dan Platini di menit 119'.

Di pertandingan lainnya juga tak kalah seru. Spanyol harus memainkan drama adu penalti dahulu sebelum memastikan ke final. Beruntung, Spanyol berhasil mejungkalkan Portugal dengan hasil akhir 5-4. Di final Spanyol sudah ditunggu tuan rumah.

Final pun terjadi antara Prancis dan Spanyol, di Stadion Parc des Princes yang juga menjadi saksi bisu ketangguhan Platini dkk. Prancis pun keluar sebagai jaura setelah mengkandaskan impian Spanyol dengan skor 2-0'.

(mdk/ibs)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Partai Pemenang Pemilu 2019, Lengkap dengan Persentasenya

Partai Pemenang Pemilu 2019, Lengkap dengan Persentasenya

Pantai pemenang pemilu 2019 adalah PDIP. PDIP berhasil meraih posisi pemenang dengan jumlah kursi terbanyak di parlemen.

Baca Selengkapnya
Sejarah 14 Agustus 1914: Pecahnya Pertempuran Lorraine pada Perang Dunia 1

Sejarah 14 Agustus 1914: Pecahnya Pertempuran Lorraine pada Perang Dunia 1

Prancis yang tidak terima karena wilayahnya direbut berusaha untuk melancarkan serangan. Pihak Jerman pun bersiap, hingga akhirnya pertempuran pun pecah.

Baca Selengkapnya
Sosok Zulkarnain Lubis, Pemain Legendaris Asal Sumatra Utara yang Dijuluki Si Maradona Indonesia

Sosok Zulkarnain Lubis, Pemain Legendaris Asal Sumatra Utara yang Dijuluki Si Maradona Indonesia

Meski hanya berpostur 168 cm, sebagai gelandang ia begitu andal dalam menjaga ritme permainan tim di lapangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Fakta di Balik Pelanggaran Keras Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira, Terancam Sanksi Berat

Fakta di Balik Pelanggaran Keras Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira, Terancam Sanksi Berat

Pelanggaran keras itu mendapat banyak kecaman dari para penikmat sepak bola Indonesia

Baca Selengkapnya
Menakjubkan, Gereja Ini Punya Buaya Berusia 500 Tahun yang Menggantung di Langit-langit

Menakjubkan, Gereja Ini Punya Buaya Berusia 500 Tahun yang Menggantung di Langit-langit

Mengenal salah satu gereja di Italia yang memiliki buaya berusia 500 tahun dan dikenal memiliki makna simbolis.

Baca Selengkapnya
Berjuang dari Nol, Begini Lika-liku Karier Toni Firmansyah Pesepak Bola Masa Depan Persebaya

Berjuang dari Nol, Begini Lika-liku Karier Toni Firmansyah Pesepak Bola Masa Depan Persebaya

Aksi Toni di lapangan mendapatkan pujian dari pelatih Persebaya, Paul Munster

Baca Selengkapnya
Rekam Jejak PSP Padang, Pemainnya Banyak Direkrut Timnas hingga Sering Melawan Klub Eropa

Rekam Jejak PSP Padang, Pemainnya Banyak Direkrut Timnas hingga Sering Melawan Klub Eropa

Salah satu klub sepak bola yang usianya sudah tidak muda lagi ini sempat melahirkan pemain-pemain lokal andalan Timnas Indonesia tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya
Sosok Andi Ramang, Pemain Legendaris PSM yang Menjadi Mitos Perjalanan Sepak Bola Indonesia

Sosok Andi Ramang, Pemain Legendaris PSM yang Menjadi Mitos Perjalanan Sepak Bola Indonesia

Salah satu pemain yang dijuluki 'Si Kancil' ini digadang-gadang menjadi sosok penting dalam sejarah sepak bola di Indonesia.

Baca Selengkapnya