Cerita miris pemain bola tak bisa main karena kisruh PSSI
Merdeka.com - Karut marutnya sepak bola Indonesia berdampak pada para pemain. Apalagi setelah kompetisi dihentikan, para pemain tak bisa tampil.
Ini membuat galau para pemain. Seperti Cristian Gonzales misalnya. Gonzales tak bisa merumput akibat larangan Arema Cronus bermain di kompetisi.
"Amanda, anak saya yang pertama, kalau melihat status Facebook-nya selalu sedih. Selama ini, dia tidak bisa melihat orangtuanya bersedih. Tetapi, memang dia di Bali, tidak bisa di sini," kata Eva Nurida, Senin (27/4) lalu.
Untuk menjaga kebugaran, Gonzales dan keluarga bermain bola di depan rumah bersama dua anaknya. "Anak-anak tadinya melihat papanya akan bermain ternyata tidak bisa. Jadi kemarin dia datang, semua wajah galau. Cristian tidak mau makan tiga hari. Dia hanya bersih-bersih rumah," katanya.
Cerita miris tak hanya dialami oleh Gonzales. Gelandang Pusamania Borneo FC Oktovianus Maniani juga sama. Dia kesal karena Indonesia Super League (ISL) 2015 dihentikan.
Okto akhirnya memilih pulang kampung. Sambil menunggu perkembangan, untuk menjaga kebugaran, Okto ikut turnamen antarkampung atau tarkam.
Soal gaji, di klubnya tidak ada persoalan. Hanya saja dia tak mau makan gaji buta. ""Rasanya seperti makan gaji buta,” ujar Okto.
Lain lagi cerita Kapten tim Pusamania Borneo FC (PBFC), Hamka Hamzah. Manajemen klubnya saat ini meliburkan seluruh pemain.
Namun liburan kali ini tak menentramkan hatinya. "Ini libur yang tidak mengenakkan," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelanggaran keras itu mendapat banyak kecaman dari para penikmat sepak bola Indonesia
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMilo mengatakan ia bersedia melatih Persis karena punya visi yang sama meski durasi kontraknya hanya empat bulan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu klub sepak bola yang usianya sudah tidak muda lagi ini sempat melahirkan pemain-pemain lokal andalan Timnas Indonesia tahun 1950-an.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, kehadiran pusat pelatihan tersebut akan mendukung persiapan timnas sepak bola Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu pemain yang dijuluki 'Si Kancil' ini digadang-gadang menjadi sosok penting dalam sejarah sepak bola di Indonesia.
Baca SelengkapnyaResmi! Indonesia lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023 berkat jasa pemain naturalisasi ini. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaKlub kebanggaan Sumatra Barat ini kembali berkompetisi di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.
Baca SelengkapnyaMenjadi jurnalis perempuan yang meliput sepak bola bak dua mata pisau berlawanan. Pada satu sisi bisa memperoleh kemudahan, tapi bisa juga jadi korban kekerasan
Baca Selengkapnya