5 alasan yang menjadi pemicu akan dipecatnya Moyes
Merdeka.com - Manchester United kini dalam titik terendahnya sejak tahun 1990. Kemudian Manchester United juga menjadi tim pertama yang menempati posisi ketujuh dengan predikat juara bertahan untuk pertama kalinya sejak tahun 1996. David Moyes tentu menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas rentetan hasil Setan Merah musim ini. Kabar kemungkinan dipecatnya Moyes berhembus di pinggiran kota Manchester ini.
Beberapa alasan kuat yang menjadi penyebab akan dipecatnya Moyes pun muncul. Berikut ini adalah alasan-alasan yang menjadi pemicu akan dipecatnya Moyes musim ini yang berhasil dirangkum merdeka.com:
Peringkat tujuh
Hingga pekan ke 35, Manchester United masih betah bertengger di posisi ke tujuh musim ini dengan mengemas 57 poin. Mereka tertinggal enam poin dari Tottenham Hotspur yang berada satu peringkat di atasnya.
Setan Merah harus mengejar ketinggalan enam poin agar mereka bisa mengikuti kompetisi Piala Eropa musim depan setidaknya. Patrice Evra cs masih diuntungkan dengan tabungan satu pertandingan.
Tanpa gelar
Tidak memiliki gelar musim menjadi alasan kuat akan dipecatnya pria asal Skotlandia ini. Bagaimana mungkin tim sebesar Manchester United tak bisa meraih satu gelar pun kecuali trofi Community Shield yang mereka raih di awal musim saat menghadapi Wigan.
Ketika itu mereka berhasil menang 2-0 melalui dua gol striker asal Belanda, Robin van Persie.
Terancam tak ikut kompetisi Eropa
Kekalahan Manchester United di Liga Champions dari raksasa Jerman, Bayern Muenchen, mungkin itu adalah untuk terakhir kali mereka berlaga di Liga Champions. Sebab untuk mengikuti kompetisi tersebut dapat dikatakan hampir mustahil dengan melihat posisi Manchester musim ini.
Kesempatan terakhir yang masih ada walaupun kecil, adalah mengikuti kompetisi Piala Eropa dengan catatan pesaing mereka, Tottenham Hotspur harus tersandung, dan Setan Merah harus menang terus di sisa empat pertandingan ke depan.
Lawan Big four cuma menang sekali
Manchester juga musim terbukti hanya mampu menang satu kali melawan tim Big Four yakni Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan Manchester City. Kemenangan mereka terjadi kala menghadapi Arsenal 1-0 di rumah sendiri pada September 2013 lalu.
Sedangkan mereka harus menahan malu saat dua kali pertemuan dengan saudara sekota, Manchester City, berkesudahan dengan kekalahan. Bahkan mantan anak asuh Alex Ferguson ini secara total harus kebobolan sebanyak tujuh kali dari dua pertemuan mereka dengan City musim ini.
15 kali kalah semusim
Secara statistik musim ini David Moyes sudah melakukan 51 pertandingan dari berbagai ajang kompetisi. Namun hasilnya jauh dari kata bagus. Terbukti dari 51 pertandingan tersebut Moyes hanya mampu menang 27 kali, kemudian seri sembilan kali, dan sisanya sebanyak 15 kali harus pulang dengan tangan hampa alias kalah.
Dengan kata lain persentasi kemenangan Moyes hanya sekitar 52,94 persen saja di musim ini.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perbedaan Pilihan Jangan Timbulkan Perpecahan Pasca-Pemilu, Perkuat Kembali Persaudaraan
Perbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam 4 Jari, Anies: Pesan Rakyat Mau Perubahan
Anies memandang gerakan salam empat jari itu mencuat sebagai sebuah pesan yang ingin disampaikan masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnies Beberkan Strategi AMIN di Kampanye Akbar Hingga 7 Februari Mendatang
7 Februari merupakan kampanye hari terakhir jelang masa tenang pencoblosan pada 14 Februari mendatang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan Ketum Muhammadiyah soal Pemilu: Yang Menang Jangan Jumawa, Kalah Jangan Kecil Hati
Haedar meminta semua pihak menjaga diri dan jangan sampai terjadi pencideraan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPenyebab Hujan di Indonesia Tak Menentu Belakangan Ini
Salah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.
Baca SelengkapnyaCak Imin ke Pemerintah: Jangan Sampai Beras Naik Tak Terkenadli Jelang Bulan Ramadan
Cak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret
Akibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I
Baca SelengkapnyaTak Bersama Anies, Cak Imin Bakal Menemui Sosok Ini saat Masa Tenang Pemilu 2024
Masa tenang Pemilu 2024 akan berlangsung mulai Minggu, 11 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPesan Ketum Muhammadiyah untuk Pemenang Pilpres 2024: Jangan Jumawa, Tetap Rendah Hati
Haedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.
Baca Selengkapnya