Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Waspadai Penggunaan Masker pada Bayi karena Bisa Berdampak Bahaya

Waspadai Penggunaan Masker pada Bayi karena Bisa Berdampak Bahaya Ilustrasi bayi. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Pada masa Pandemi COVID-19 seperti sekarang, penggunaan masker merupakan hal yang wajib dilakukan di luar rumah. Walau begitu, penggunaan masker ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang bisa melepasnya secara mandiri atau berusia di atas dua tahun.

Menurut dokter spesialis anak Caessar Pronocitro, bayi di bawah usia 2 tahun memiliki risiko tinggi penggunaan masker karena belum mampu melepaskan maskernya sendiri.

"Bayi dapat tercekik atau kehabisan napas," ujarnya dalam webminar vaksinasi RSPI Bintaro Jaya, beberapa waktu lalu.

Sebagai pengganti masker, tambahnya, bayi bisa diletakan di kereta bayi atau stroller yang memiliki penutup guna melindungi bayi jika harus keluar rumah untuk imunisasi atau hal penting lainnya.

Larangan Terhadap Masker Tidak Hanya untuk Bayi

Dilansir dari ABC, bayi dan balita tidak boleh memakai masker karena mereka bisa mati lemas. Hal yang sama berlaku untuk siapa saja yang mengalami kesulitan melepas masker tanpa bantuan.

Di sisi lain, bagi orang yang dapat memakai dan melepaskan masker secara mandiri, maka masker tidak memiliki risiko buruk yang membahayakan kesehatan. Sebaliknya masker dapat melindungi dari paparan virus, kata ahli.

Di daerah-daerah di mana COVID-19 menyebar, para ahli kesehatan setuju bahwa memakai masker atau penutup wajah lainnya di depan umum membantu mengurangi risiko penyebaran virus.

COVID-

19 menyebar melalui tetesan atau droplet yang dikeluarkan ketika orang berbicara, tertawa, bernyanyi, batuk, dan bersin.

Masker menurunkan kemungkinan tetesan itu mencapai orang lain. Bahkan jika seseorang tidak memiliki gejala, orang tersebut tetap dapat membawa virus dan menyebarkannya.

"Ketika udara lembap, mungkin terasa lebih sulit untuk bernapas jika Anda tidak terbiasa memakai masker," kata Benjamin Neuman, seorang profesor biologi di Texas A&M University-Texarkana.

Namun, dia mengatakan masker tidak mengurangi oksigen dalam tubuh secara berlebihan.

"Tubuh cukup baik dalam menyesuaikan untuk menjaga kadar oksigen di tempat yang seharusnya," katanya.

Davidson Hamer, seorang ahli penyakit menular di Universitas Boston juga mengatakan, tidak ada bukti bahwa penggunaan masker menyebabkan infeksi jamur atau bakteri. Masker sekali pakai dimaksudkan untuk digunakan sekali, lalu dibuang ke tempat sampah. Sedang, masker kain, sebaiknya dicuci secara teratur.

"Mengenakan masker mungkin tidak nyaman, tetapi pejabat kesehatan mengatakan Anda harus menahan keinginan untuk menyentuh wajah Anda. Itu bisa membawa kuman dari tangan Anda ke hidung, mulut, atau mata," tandasnya.

Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran

Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran

Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.

Baca Selengkapnya
5 Cara Mengatasi  Biang Keringat pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu

5 Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu

Biang keringat pada bayi adalah kondisi di mana kelenjar keringat mengalami penyumbatan atau iritasi.

Baca Selengkapnya
Tak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja

Tak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja

Pemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat

Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat

Usus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Gejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu

Gejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu

Mengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.

Baca Selengkapnya
Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak, Bisa Pengaruhi Kecerdasan si Kecil

Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak, Bisa Pengaruhi Kecerdasan si Kecil

Kekurangan zat besi memiliki dampak yang serius pada kesehatan anak. Zat besi adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka.

Baca Selengkapnya
Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat

Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat

Atas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.

Baca Selengkapnya