Waspadai Munculnya Faktor Risiko Gangguan Pendengaran pada Anak
Merdeka.com - Masalah gangguan pendengaran biasa dialami oleh bayi bahkan sejak mereka dilahirkan. Penting untuk mewaspadai sejumlah faktor risiko agar hal ini tak dialami anak.
Dokter Spesialis THT dari RS Cipto Mangunkusumo - Kencana Dr. dr. Tri Juda Airlangga Hardjoprawito, Sp.THT-KL(K) menjelaskan bahwa bayi lahir dengan berat badan rendah hingga penggunaan obat-obatan saat hamil bisa menjadi faktor risiko anak mengalami gangguan pendengaran.
"Kita bisa lihat juga apakah anaknya langsung nangis atau nggak (ketika lahir). Atau ada riwayat berat badan rendah karena prematuritasnya. Itu juga menjadi faktor yang harus kita pastikan," kata Juda beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Bila faktor-faktor risiko tersebut dialami oleh pasien, Juda menyebutkan deteksi dini pendengaran anak menjadi sangat penting dilakukan sebelum usia 6 bulan, karena pada usia di atas usia 6 bulan umumnya anak sudah bisa berkomunikasi dan sudah memiliki bahasa sendiri.
Juda kemudian menjelaskan "rumus 136" terkait dengan pemeriksaan telinga dan pendengaran anak. Rumus 136 ini merujuk pada usia anak yaitu satu bulan, tiga bulan dan enam bulan.
Pada usia di bawah satu bulan, anak sebaiknya menjalani pemeriksaan fungsi rumah siput atau koklea.
"Tapi kalau ada faktor risiko kita coba kembali pada usia 3 bulan, kita pastikan apakah ada gangguan atau tidak. Kemudian sebelum usia 6 bulan, sebelum mereka aktif berkomunikasi kita lakukan pemeriksaan juga," kata Juda.
Selain itu, Juda mengatakan bahwa deteksi gangguan pendengaran pada anak sebaiknya menggunakan alat khusus, karena gangguan pendengaran pada anak akan sulit terdeteksi bila tanpa pemeriksaan khusus.
Umumnya orang tua tidak menyadari gejala, karena merasa anak-anaknya mempunyai pendengaran yang normal. Namun saat anak berusia dua tahun, biasanya orang tua baru menyadari adanya gangguan karena anak mengalami keterlambatan bicara, kata Juda.
"Memang buat awam agak sulit untuk menentukan anak ini lahir dengan gangguan pendengaran atau tidak. Karena memang nangisnya sama, lahirnya nggak ada masalah. Kadang responnya bisa ada bisa tidak," ungkap Juda.
Kendati demikian, keterlambatan bicara belum pasti diakibatkan karena mengalami gangguan pendengaran. Namun Juda menegaskan bahwa anak yang sudah berusia di atas 2 tahun harus menjalani pemeriksaan secara menyeluruh.
"Sebenarnya yang kita pastikan adalah tetap lakukan pemeriksaan lengkap. Dan kita masih punya optimalisasi untuk berkomunikasi. Jadi mungkin kita harus lihat juga fungsi pendengarannya, IQ-nya, dan semuanya harus kita pastikan," tandasnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Kondisi Kesehatan yang Bisa Dikaitkan dengan Ukuran Tangan Pria Menurut Penelitian
Sejumlah penelitian mengungkap bahwa ukuran tangan pria bisa menunjukkan sejumlah kondisi kesehatannya.
Baca SelengkapnyaMengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaDampak Kekurangan Zat Besi pada Anak, Bisa Pengaruhi Kecerdasan si Kecil
Kekurangan zat besi memiliki dampak yang serius pada kesehatan anak. Zat besi adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tumbuh Gigi Bisa Menyebabkan Munculnya Demam pada Anak
Sejumlah kondisi kesehatan bisa menyebabkan demam pada anak, salah satunya adalah kondisi tumbuh gigi.
Baca SelengkapnyaHindari Makanan Ini Supaya Anak Tidak Mengalami Obesitas
Hal-hal yang perlu diwaspadai supaya anak tidak mengalami obesitas. Penyebab obesitas umumnya terjadi karena tiga faktor, yaitu perilaku, lingkungan dan genetik
Baca Selengkapnya98.221 Pengunjung Padati Ragunan, 12 Anak Sempat Terpisah dari Orangtua
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan anak bisa terpisah dari orangtuanya, salah satunya adalah lalai.
Baca SelengkapnyaPenyebab Susah Sendawa yang Penting Diketahui, Berikut Cara Mengatasinya
Penyebab susah sendawa dapat bervariasi, mulai dari faktor-faktor sehari-hari hingga kondisi medis tertentu.
Baca SelengkapnyaGejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu
Mengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca SelengkapnyaPenyebab Kedutan pada Tangan, Dehidrasi hingga Kram Otot
Kedutan pada tangan dipengaruhi oleh banyak faktor. Jangan anggap sepele penyebabnya.
Baca Selengkapnya