Vaksin Pneumonia Biasa Tak Bisa untuk Atasi Virus Corona atau Pneumonia Wuhan
Merdeka.com - Persebaran virus corona penyebab pneumonia telah menimbulkan kegemparan pada masyarakat. Dengan maraknya novel coronavirus (nCoV) atau yang dikenal pneumonia wuhan akhir-akhir ini mungkin ada yang beranggapan bahwa dengan melakukan vaksinasi pneumonia yang telah beredar dapat mencegahnya.
Namun, dikatakan langsung oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono dalam konferensi pers pada Senin (20/1) di Gedung Kemenkes, sebenarnya vaksin pneumonia biasa tidak cocok untuk mencegah pneumonia wuhan.
"Kemarin juga ditanyakan. Pak itu kan ada vaksin yang berkaitan dengan pneumonia, tetapi itu sebenarnya tidak sama," ucap Anung.
Jadi, jika ada seseorang yang ingin pergi ke China, terutama Wuhan dan minta untuk vaksinasi pneumonia dengan harapan tidak terkena novel coronavirus yang sedang mewabah disana, tentu tidak bisa atau tidak cocok.
"vaksinnya itu tidak cocok. Saya tegaskan bahwa vaksin pneumonia biasa tidak untuk mencegah novel coronavirus," jelas dirjen P2P Kemenkes.
Dirjen P2P Kemenkes juga menambahkan bahwa sangat diperbolehkan untuk melakukan vaksinasi pneumonia, tetapi lebih untuk pneumonia biasa yang saat ini sudah kita kenal.
"Itu kata kuncinya disitu. Jadi jangan sampai salah ya," kata Anung.
Anung juga berharap masyarakat tidak terjebak akan hal tersebut.
Beberapa merek vaksin pneumonia yang telah beredar di IndonesiaAnung menjelaskan ada tiga merek Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) yang telah beredar di Indonesia, yaitu:
PCV 10 dengan merek bernama Synflorix.PCV 10 dengan merek bernama Pneumosil.PCV 13 dengan merek bernama Prevnar.Namun dirjen Anung mengatakan hanya ada dua vaksin yang sudah memiliki izin beredar di Indonesia melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yaitu PCV 10 Synflorix dan PCV 13 Prevnar.
"PCV 10 merek Pneumosil belum mendapat izin edar dari BPOM," jelas dirjen Anung.
Penulis : Vina Muthi A.Reporter: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaMeskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaTelinga tersumbat dapat menyebabkan rasa pusing dan sakit kepala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca SelengkapnyaPolio bisa menginfeksi anak lewat berbagai cara. Dengan mengetahui cara penularan polio ini, orang tua bisa mewaspadai apa saja yang berisiko untuk anaknya.
Baca Selengkapnya