Trauma akibat tragedi sebabkan kelainan mental
Merdeka.com - Penembakan yang terjadi di sekolah dasar Newton Connectitut memakan banyak korban meninggal sekaligus menyisakan trauma pada korban yang berhasil hidup. Meski cedera fisik yang dialami oleh korban selamat telah pulih, namun trauma yang mereka alami akibat tragedi tersebut akan menghantui seumur hidup.
Berdasarkan CNN, setelah mengalami tragedi, orang akan mengalami dua tahap penyembuhan. Pertama adalah penyembuhan dengan cepat dan penyembuhan yang lama.
Meski kebanyakan orang bisa sembuh dari trauma namun menurut Russel T Jones, profesor psikologi dari Virginia Tech, sekitar delapan hingga 15 persen orang akan memiliki post-traumatic stress disorder (PTSD) sebagai ganti trauma yang mereka rasakan.
Berdasarkan Boston Children's Hospital, PTSD adalah kelainan mental yang bisa menyerang anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang telah menjalani kejadian traumatis.
Anak-anak yang mengalami PTSD biasanya akan mengalami tiga jenis gejala. Pertama adalah mengalami trauma terus menerus, bersikap menghindar, atau mengalami ketakutan yang besar.
Anak usia lima sampai 12 tahun kemungkinan tak akan memiliki kenangan dan bisa mengingat hal tersebut untuk bisa mengatasi ketakutan mereka seperti orang dewasa. Sebaliknya, trauma mereka akan terlihat dari cara mereka bermain.
Misalkan seorang anak mungkin ingin selalu bermain menembak setelah dia melihat penembakan di sekolahnya. Mereka merasa ingin membawa senjata api ke sekolah, atau malah sebaliknya sangat menghindari senjata api dan merasa sangat ketakutan ketika melihatnya.
Beberapa gejala lainnya adalah munculnya rasa cemas, stres, susah tidur, atau rasa bersalah akibat tragedi yang traumatis tersebut. Meski begitu, tak semua orang akan terkena PTSD.
"Tak semua orang yang menyaksikan kejadian traumatis akan mengalami PTSD. Risiko terbesar adalah pada anak-anak," ungkap Dr melissa Brymer dari National Center for Child Traumatic Stress, seperti dilansir oleh Huffington Post (14/12).
Sebuah penelitian pada korban penembakan di Santana High School, California yang selamat menunjukkan bahwa sekitar seperempat murid dari 247 siswa menderita PTSD setelah mengalami tragedi tersebut.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
Baca SelengkapnyaMelihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaMelantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidak hanya tubuh, mental kita juga bisa merasa lelah dan hal ini bisa disebabkan oleh sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaTransisi dari masa SMA ke bangku perkuliahan bisa menyebabkan munculnya sejumlah masalah kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca SelengkapnyaBeberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaPerasaan cemas dan takut ketika menghadapi sesuatu normal terjadi. Namun, harus diperhatikan apabila ketakutan berlanjut.
Baca SelengkapnyaDampak membiarkan bayi menangis terlalu lama mungkin memang tidak terlihat langsung, namun bisa menjadi buruk jika kebiasaan ini tidak diperbaiki.
Baca Selengkapnya