Merdeka.com - Pria yang menjalani terapi testosteron ternyata tidak menyebabkan kanker prostat, demikian seperti yang dibuktikan oleh sebuah studi terbaru dari Inggris.

Studi yang telah dilaporkan dalam Journal of Sexual Medicine ini melibatkan 1.400 pria yang menjalani terapi hormon testosteron selama 20 tahun dan hanya menemukan 14 kasus prostat kanker selama penelitian tersebut.

"Mitos tentang terapi testosteron yang menyebabkan kanker prostat selama ini sudah dipercaya selama lebih dari 50 tahun. Akan tetapi studi ini sudah membuktikan sebaliknya, testosteron justru baik bagi prostat," tutur kepala peneliti Dr. Malcolm Carruthers dari Center for Men's Health di London, seperti yang dikutip dari My Health News Daily (23/06).

Kadar testosteron pada pria umumnya memang menurun seiring dengan bertambahnya usia, sehingga membuat mereka mengalami masa yang biasa disebut dengan andropause. Namun tidak seperti wanita yang pasti mengalami menopause, tidak semua pria akan kehilangan hormonnya sedikit demi sedikit.

Menurut para ahli dari Mayo Clinic, penurunan testosteron tersebut bisa diatasi dengan terapi hormon untuk meredakan gejala andropause, seperti penurunan gairah seksual, kelelahan, depresi, kekurangan massa otot, dan penurunan berat badan.

Para ahli pun menyimpulkan bahwa pria yang mulai mengalami masa andropause dan berniat menjalani terapi hormon testosteron tidak perlu khawatir akan risiko terserang kanker prostat. Sebaliknya, terapi tersebut justru baik bagi kesehatan pria.