Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terapkan 3K untuk Mengurangi Potensi Stres pada Masa Pandemi COVID-19

Terapkan 3K untuk Mengurangi Potensi Stres pada Masa Pandemi COVID-19 Ilustrasi stres. Shutterstock/luxorphoto

Merdeka.com - Salah satu masalah yang rentan dialami oleh semua orang pada masa pandemi COVID-19 adalah tingginya jumlah kasus stres. Penting mencari cara agar stres ini tidak terus terjadi terutama memuncak pada kondisi seperti ini.

Sebagai upaya mengurangi potensi kena stress psikolog klinis anak dari Universitas Indonesia (UI) Edward Andriyanto Sutardhio memperkenalkan 3K.

“Sebenarnya 3K digunakan untuk mengurangi potensi seseorang terkena stres. Jadi memperkecil penyebab stresnya,” ujar Edward dalam webinar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).

3K merupakan singkatan dari kaji informasi, kelola emosi, dan kembangkan sumber daya.

Kaji Informasi

“Kaji informasi yang masuk, jadi informasi yang masuk itu informasi yang benar bukan hoaks,” jelas Edward.

Informasi yang benar bisa didapat langsung dari pernyataan pemerintah atau dari media yang dapat dipercaya. Kaji informasi tidak hanya terkait penambahan kasus, lanjutnya, namun baca pula informasi-informasi yang positif.

Misal, penambahan kasus sembuh yang tinggi, kemungkinan besar untuk sembuh, dan hal-hal positif yang bisa dilakukan di rumah seperti kesempatan melakukan pelatihan secara virtual dengan gratis.

“Hal-hal positif ini yang harus dimiliki setiap orang, tidak hanya anak tapi seluruh anggota keluarga. Informasi positif membangun seseorang untuk mendapatkan emosi yang positif pula,” terangnya.

Kelola Emosi

Kelola emosi bukanlah hal yang mudah. Saat seseorang mengelola emosi berarti orang tersebut mengetahui bahwa dirinya memiliki masalah.

“Dan, pasti kita akan mengalami emosi negatif, mungkin karena pendapatan berkurang, tetangga sakit, sulit belajar di rumah, dan berbagai hal lain,” kata Edward.

Untuk menanggulangi emosi negatif maka diperlukan pembuatan kebiasaan-kebiasaan baru. Contohnya olahraga yang berfungsi sebagai pengelolaan emosi selain pengelolaan fisik.

“Berikutnya duduk tenang, tarik napas panjang, bahkan kelola emosi ini bisa dengan mengekspresikan emosi-emosi negatif dengan hal-hal yang masuk akal,” jelasnya.

Mengekspresikan emosi secara masuk akal contohnya ketika dulu emosi tersebut diekspresikan dengan berteriak maka sekarang dapat diekspresikan dengan mencurahkan isi hati.

Kembangkan Sumber Daya

Menurut Edward, setiap orang memiliki sumber daya yang banyak dan anggota keluarga adalah sumber daya terbaik.

“Jadi misal sentuhan, dari sentuhan itu kita dapat hormon-hormon positif yang meningkatkan imunitas kita, bagaimana kita mengobrol, reuni dengan teman-teman terdekat secara daring, jalan-jalan keliling komplek, jadi cari sumber daya yang kita punya,” jelas Edward.

Edward menjelaskan cara lain yang bisa dilakukan adalah mengembangkan sumber daya adalah dengan memaksimalkan teknologi yang ada. Dengan menggunakan ponsel pintar seseorang bisa menikmati berbagai film namun tetap harus memerhatikan durasi.

Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hanya Butuh 5 Menit, Ketahui 4 Cara Redakan Stres dalam Sekejap

Hanya Butuh 5 Menit, Ketahui 4 Cara Redakan Stres dalam Sekejap

Kondisi stres merupakan hal sehari-hari yang sulit kita hindari. Sejumlah cara bisa membantu meredakan stres secara cepat hanya dalam sekejap.

Baca Selengkapnya
Stres Ternyata Mudah Bikin Menguap, Ketahui Penyebabnya!

Stres Ternyata Mudah Bikin Menguap, Ketahui Penyebabnya!

Stres memengaruhi sistem pernapasan, tingkat energi, dan hormon dan hormon tertentu.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Manfaat Luar Biasa Dibalik Pelukan Hangat dengan Orang Terkasih, Salah Satunya Redakan Stres

Manfaat Luar Biasa Dibalik Pelukan Hangat dengan Orang Terkasih, Salah Satunya Redakan Stres

Pelukan tidak hanya mengurangi rasa sakit dan kecemasan, tetapi juga dapat mengurangi tingkat depresi dan perilaku agresif pada seseorang.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya