Merdeka.com - Siapa yang suka susu kedelai? Sepertinya penemuan terbaru yang dilakukan para peneliti ini jadi berita buruk buat pecinta susu kedelai. Sebab mereka mengungkapkan susu kedelai bisa membuat gigi berlubang daripada susu sapi.

Para ahli tepatnya menemukan bakteri yang umumnya ada dalam mulut menjadi lebih aktif menghasilkan asam lima sampai enam kali lebih tinggi jika kita minum susu kedelai. Asam itu adalah penyebab plak pada gigi yang memicu kerusakan dan biang dari karang gigi.

Meskipun demikian, William Bowen dari University of Rochester's Center for Oral Biology yang tidak terlibat dalam penelitian menuturkan hasil studi tersebut tidak akurat. Pasalnya percobaan dilakukan di dalam laboratorium saja dan tidak melibatkan orang-orang yang gemar menikmati minuman berbahan kedelai yang mengalami gigi berlubang.

Risiko gigi berlubang tergantung sebanyak apa kita mengonsumsi zat yang memicunya, demikian kata Bowen. Misalnya, minum segelas susu kedelai tidak mungkin membuat gigi berlubang. Tetapi mungkin terjadi pada bayi, apabila mereka sepanjang hari diberi susu kedelai secara terus-menerus. Selain itu, tidak seharusnya susu kedelai dibandingkan dengan susu sapi. Sebab susu sapi memang dikenal bukan untuk mempromosikan gigi berlubang, tak peduli sebanyak apapun minuman itu dikonsumsi.

"Memang mencurigakan (penemuan ini), makanya harus ada bukti yang mendukungnya," ujar Bowen, seperti yang dikutip dari My Health News Daily (13/07).

Sementara itu, tim peneliti Eric Reynolds dan teman-temannya dari University of Melbourne's Dental School di Australia sengaja memilih susu kedelai produksi negaranya dan susu sapi untuk diteliti. Kedua jenis susu tersebut kemudian diberi bakteri Streptococcus yang ditemukan pada mulut manusia dan menyebabkan gigi berlubang.

Dari hasil studi yang telah diterbitkan dalam Journal of Dentistry itu, peneliti menemukan susu kedelai menjadi lebih asam setelah 10 menit. Sementara susu sapi tidak begitu banyak berubah dalam waktu yang sama meski ada bakteri di dalamnya.

Sayangnya, peneliti tidak memasukkan ludah ke dalam penelitian mereka, sehingga hal itu mungkin mempengaruhi hasil akhir susu kedelai, itu poin yang dicatat oleh Bowen. Kalau menurut Anda yang suka susu kedelai, apakah Anda percaya dengan penemuan para peneliti dari Australia itu?