Merdeka.com - Studi terbaru menunjukkan bahwa wanita yang mengalami kelelahan emosional jauh lebih sensitif terhadap suara yang didengarnya. Para peneliti di Swedia juga menemukan bahwa stres dan kelelahan sangat berhubungan dengan masalah pendengaran.

"Ketika Anda sangat peka terhadap suara, beberapa suara yang normal, seperti mainan, alat pemotong atau bahkan suara mesin mobil, bisa terasa sangat menusuk di telinga," ungkap Dan Hasson, seorang profesor di departemen fisiologi dan farmakologi di Institut Karolinska, seperti dilansir Health.com (3/2).

Dalam melakukan studi tersebut, para peneliti melibatkan 208 wanita dan 140 pria yang berusia rata-rata 23-71 tahun. Para peserta memiliki tingkat rendah, sedang atau tinggi terkait kelelahan emosional, mulai dari stres fisik, mental dan sosial.

Hasil penelitian menunjukkan wanita dengan tingkat kelelahan emosional yang tinggi jauh lebih sensitif terhadap suara. Beberapa wanita bahkan merasa percakapan dengan volume normal terdengar terlalu keras bagi mereka.

Sebaliknya, para peserta dengan tingkat kelelahan emosional yang rendah kurang sensitif terhadap suara ketika mereka mengalami stres. Para peneliti mengatakan bahwa ini adalah reaksi normal terhadap stres.

"Bentuk serius dari hipersensitivitas suara bisa memaksa orang untuk mengisolasi diri dan menghindari situasi dan lingkungan yang berpotensi membuat mereka sedih," tambah Hasson, yang juga berafiliasi dengan Universitas Stockholm. Penelitian ini dipublikasikan secara online di PLoS ONE.