Psikolog Ungkap Tantangan yang Dihadapi Masyarakat di Masa New Normal
Merdeka.com - Penerapan tatanan kehidupan normal baru atau new normal segera diterapkan di sejumlah daerah di Indonesia. Hal ini merupakan lanjutan dan transisi dari masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Psikolog klinis Annelia Sari Sani mengatakan, ada beberapa tantangan yang akan muncul terkait penerapan new normal di masyarakat. Hal itu disampaikannya dalam diskusi daring beberapa waktu lalu.
Annelia mengatakan, tantangan pertama adalah pemahaman yang beragam di masyarakat terkait new normal atau tatanan normal baru.
"Bisa dibilang secara umum, pemahaman yang menyeluruh tentang tatanan normal baru ini masih rendah," kata Annelia yang juga merupakan Ketua Satgas Ikatan Psikolog Klinis Indonesia untuk Penanggulangan COVID-19 ini.
Implementasi Tatanan Normal Baru
Tantangan kedua adalah belum adanya kesadaran masyarakat untuk mengimplementasikan perilaku dalam tatanan hidup normal yang baru.
Annelia mengatakan, dirinya menemukan banyak masyarakat yang memahami dan mengetahui tatanan normal baru dengan pengetahuan yang beragam.
"Namanya perubahan, namanya adaptasi pasti akan menimbulkan kegamangan. Kegamangan ini ditambah lagi dengan knowledge, dengan informasi, dengan pengetahuan yang memang juga belum merata dan simpang siur tersampaikannya kepada masyarakat," ujarnya.
Kekhawatiran
Selain itu, rasa takut atas penularan COVID-19 juga bisa menjadi tantangan dari penerapan new normal. Apalagi karena selama ini, masyarakat merasa aman saat lebih banyak beraktivitas di dalam rumah.
"Mereka yang secara ciri pribadinya cenderung lebih tertutup, lebih menarik diri, maka untuk kembali menghadapi dunia luar ini akan menimbulkan suatu kekhawatiran," kata Annelia.
Tantangan lainnya adalah pada anak-anak yang harus beradaptasi lagi dengan kegiatan bersekolah, belajar, maupun pertemanan dengan protokol kesehatan khusus yang sebelum pandemi tidak dilakukan.
"Ini semua pasti akan menimbulkan distress psikologis yang kalau tidak ditangani akan berdampaknya tentu kembali ke fisik, pada imunitas, pada kesehatan fisik," tandasnya.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik
Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaMengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog
Mengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog
Baca SelengkapnyaMasalah Kesehatan Mental yang Bisa Muncul Secara Tiba-Tiba Tanpa Gejala Sebelumnya
Beberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Penuaan Dini yang Jarang Kita Sadari, Ketahui Cara Mencegahnya
Penuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Baca SelengkapnyaDi Balik Aksi Nekat Selebgram Meli Joker Bunuh Diri Sambil Live IG, Ini Penjelasan Psikolog
Psikolog Deandra memberikan pandangannya terkait peristiwa itu. Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan seseorang bunuh diri.
Baca Selengkapnya4 Cara Mengatasi Serangan Panik dalam Waktu Singkat Menurut Psikolog
Menurut psikolog, Bonnie Zucker, Ph.D, kuncinya adalah mengubah cara Anda menanggapi episode serangan panik.
Baca SelengkapnyaOrang yang Hidup Sendiri Cenderung Mudah Alami Depresi
Tinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.
Baca SelengkapnyaMenurut Psikiater, Ini Tanda Adanya Masalah Stres Akibat Kerja serta Cara Mengatasinya
Munculnya stres pada kehidupan sehari-hari merupakan hal yang tidak bisa dihindari
Baca SelengkapnyaPsikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya
Setiap manusia dilahirkan dengan berbagai jenis kepribadian dan kondisi psikologi yang berbeda-beda.
Baca Selengkapnya