Merdeka.com - Penelitian mengungkapkan bahwa perbedaan satu gen saja bisa menyebabkan kegagalan ginjal hasil transplantasi. Inilah yang menyebabkan banyaknya pasien yang harus kembali akibat gagal ginjal setelah melakukan operasi.

Hal tersebut ditemukan peneliti setelah mengamati 4.500 transplantasi ginjal di Eropa selama 20 tahun. Diketahui bahwa ginjal dengan satu gen saja memiliki potensi gagal ginjal sebesar 69 persen.

Namun, seringkali dokter tidak meneliti hingga jenis gen pendonor, karena jumlah permintaan donor yang banyak dan sedikitnya pendonor ginjal yang ada.

"Kami tidak punya donor ginjal yang cukup," jelas Dr Michael E Saphiro, ahli bedah di New Jersey Medical School. "Jadi kami tak bisa menyingkirkan ginjal yang didonorkan dengan menyortir berdasarkan gen," tambahnya, seperti dilansir oleh ABC News (16/10).

Hingga saat ini peneliti belum mengetahui alasan variasi gen berkaitan dengan gagal ginjal setelah transplantasi. Menurut mereka, hal ini tak hanya disebabkan oleh gen, melainkan juga oleh obat yang digunakan dalam proses transplantasi.

Hal ini tentunya merugikan pasien karena operasi ginjal setelah transplantasi bisa memakan biaya yang cukup besar. Perawatan ginjal transplantasi yang gagal bisa mencapai USD 320.000.

Meski begitu, peneliti optimis dengan berkembangnya perawatan ginjal mereka mampu memahami transplantasi ginjal dengan lebih baik dan tepat hingga tataran genetik. Untuk saat ini, penderita sakit ginjal masih harus bersabar dan berharap transplantasi ginjal mereka tidak akan mengalami kegagalan.