Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penggunaan Gawai Anak Bisa Dibatasi dengan Aktivitas Bersama

Penggunaan Gawai Anak Bisa Dibatasi dengan Aktivitas Bersama Ilustrasi Anak Bermain Gawai. ©thedigitalbridges.com

Merdeka.com - Bermain gawai dan ponsel merupakan hal yang sangat sulit dilepaskan dari keseharian anak di masa sekarang. Banyak anak yang menjadi marah ketika orangtua coba memisahkan mereka dari ponsel atau gawai yang digunakan.

Psikolog anak lulusan Universitas Indonesia Fathya Artha Utami, M.Sc., M.Psi, mengatakan orang tua bisa membatasi penggunaan gawai (gadget) anak dengan membuat rutinitas atau jadwal beraktivitas dan bermain bersama.

"Di masa pandemi, penggunaan internet dan gadget meningkat drastis. Misalnya ketika orang tua sedang meeting, anak akhirnya juga diberi gadget. Tapi, ini bisa disiasati, mulai dari jadwal kapan dia diberi gadget, kapan dia harus bermain bersama mama dan papa, itu harus diatur," kata Fathya dalam seminar web beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.

Fathya mengatakan orang tua tidak perlu terpaku untuk mengajak anak beraktivitas yang sifatnya fisik, terlebih, orang tua juga pasti lelah karena energinya juga sudah terkuras ketika bekerja walaupun dari rumah. Banyak jenis aktivitas dan permainan yang bisa dilakukan bersama. Bahkan, Fathya tidak menutup kemungkinan bermain gawai bersama pun bisa dilakukan.

"Aktivitas lain tidak melulu aktivitas fisik saja. Ajak anak untuk bermain yang orang tua juga ikut excited. Penggunaan gadget juga bisa sehat ketika bersama dengan (pendampingan) orang tuanya," kata dia.

"Kita juga bisa siasati dengan misalnya me-print karakter kartun yang ia lihat di gadget, lalu menggambar dan menempel bersama. Ini tentu untuk membuat anak kurang main gadget, tapi ada strategi kapan main dan lepas gadget. Distraksinya dijauhkan dan dihindari," sambungnya.

Menghadapi Anak yang Menolak dan Marah

Namun, bagaimana jika anak menolak lalu menjadi marah? Saat disinggung mengenai hal itu, psikolog yang juga menempuh pendidikan di University of Amsterdam itu menganjurkan para orang tua untuk tidak memberikan "hukuman" tertentu ketika si kecil bandel.

"Hukuman ini tidak efektif untuk membantu anak mengerti apa pun yang ingin kita ajarkan. Ketika kita memberikan hukuman, kita akan kehilangan momen untuk menjelaskan kenapa orang tua marah," kata Fathya.

"Dibanding memberi hukuman, mending terima emosi yang dia rasakan dulu. Ngobrol sama anak, apa yang bikin anak marah, lalu kita jelaskan apa perilaku yang kita harapkan. Anak (marah) karena mungkin cuma itu hal yang baru dia tahu. Kita harus memberi tahu bahwa ada opsi lain yang bisa dilakukan. Orang tua bisa redirect ke perilaku yang lebih konstruktif. Namun, memang butuh waktu untuk memandu dan meregulasi emosi anak," sambungnya.

Anak yang marah tidak menutup kemungkinan juga akan menyulut rasa marah orang tua, dan malah ikut memarahinya kembali. Fathya mengatakan, orang tua yang sudah terlanjur memarahi anak, wajib hukumnya bagi ayah atau ibu untuk mendatangi anak dan mengakui kesalahannya.

"Anak-anak, istilahnya adalah kita membesarkan orang dewasa. Kalau kita kelepasan marah, bagaimana? Kita datang dan akui kesalahan kita. Jelaskan mengapa. Orang tua bisa menjelaskan, dan diikuti dengan solusi yang bisa anak mengerti. Hal ini juga melegakan diri," tandasnya.

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ampuh, Ini 6 Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget yang Harus Diketahui Orangtua

Ampuh, Ini 6 Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget yang Harus Diketahui Orangtua

Tidak sedikit anak-anak zaman sekarang yang sudah kecanduan gadget sejak masih kecil.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Cara Mengurangi Screen Time pada Anak, Atasi Kecanduan Menatap Layar

Bagaimana Cara Mengurangi Screen Time pada Anak, Atasi Kecanduan Menatap Layar

Pada anak, terdapat cara yang perlu diterapkan orangtua untuk mengatasi penggunaan layar berlebihan.

Baca Selengkapnya
Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog

Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog

Pada orangtua yang mulai mengenalkan dan mengajak puasa anak, terdapat sejumlah hal yang bisa diterapkan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bisa Berdampak pada Perkembangan, Ketahui Bahaya Paparan Screentime pada Anak di Bawah Usia 2 Tahun

Bisa Berdampak pada Perkembangan, Ketahui Bahaya Paparan Screentime pada Anak di Bawah Usia 2 Tahun

Screentime pada anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya dihindari karena sejumlah alasan.

Baca Selengkapnya
Tips Cepat dan Aman Mengurangi Ketergantungan Gadget pada Anak

Tips Cepat dan Aman Mengurangi Ketergantungan Gadget pada Anak

tahukah kalian bahwa penggunaan gadget pada anak memiliki dampak yang berbahaya?

Baca Selengkapnya
Manfaat Screen Time untuk Anak dan Dampaknya, Orang Tua Wajib Tahu

Manfaat Screen Time untuk Anak dan Dampaknya, Orang Tua Wajib Tahu

Screen time memiliki manfaat sekaligus dampak buruk bagi anak.

Baca Selengkapnya
Manfaat Bermain Alat Musik bagi Anak, Bantu Kembangkan Kognitif si Kecil

Manfaat Bermain Alat Musik bagi Anak, Bantu Kembangkan Kognitif si Kecil

Musik dinilai dapat merangsang berbagai aspek kognitif, emosional, dan sosial pada tahap perkembangan bagi anak-anak.

Baca Selengkapnya
Penyebab Penuaan Dini yang Jarang Kita Sadari, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyebab Penuaan Dini yang Jarang Kita Sadari, Ketahui Cara Mencegahnya

Penuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.

Baca Selengkapnya
Manfaat Pergi Liburan bagi Anak, Asah Kemampuan Sensorik dan Sosial Si Kecil

Manfaat Pergi Liburan bagi Anak, Asah Kemampuan Sensorik dan Sosial Si Kecil

Tidak hanya bisa bermain dan bersenang-senang, liburan juga bisa memberikan banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak.

Baca Selengkapnya