Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemberian Imunisasi Dasar Tak Cukup untuk Lindungi Kesehatan Anak dengan Sempurna

Pemberian Imunisasi Dasar Tak Cukup untuk Lindungi Kesehatan Anak dengan Sempurna ilustrasi imunisasi polio. © www.dawn.com

Merdeka.com - Banyak orangtua membesarkan anak dan salah mengira bahwa memberi imunisasi dasar lengkap pada anak merupakan hal yang cukup. Namun rupanya masih ada hal lain yang harus dilakukan untuk memberi perlindungan kesehatan yang cukup pada anak.

Imunisasi dasar lengkap yang meliputi imunisasi hepatitis B, basilus calmette Guerin atau BCG (cegah TBC), polio, campak, dan DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) dari bayi berusia nol sampai 11 bulan tidaklah cukup. Upaya ini harus dilanjutkan dengan imunisasi rutin lengkap, yang bertujuan melindungi anak dari penyakit.

Pernyataan tersebut termaktub dalam sambutan Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek, yang disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi pada acara Pekan Imunisasi Dunia 2019 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, ditulis Rabu (24/4).

"Imunisasi dasar lengkap yang diperoleh pada usia bayi tidaklah cukup, diperlukan imunisasi rutin lengkap agar kekebalan optimal," ucap Oscar.

Menkes Nila dalam sambutannya juga memberikan imbauan kepada masyarakat, betapa penting imunisasi rutin lengkap sebagai dasar mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Program imunisasi sebagai investasi mewujudkan bangsa yang sehat, bermutu, dan berdaya saing.

Imunisasi rutin lengkap terdiri atas:

1. Imunisasi dasar pada usia nol sampai 11 bulan.

2. Imunisasi lanjutan berupa DPT-HB-Hib ( Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang selaput otak) dan Campak Rubella pada usia 18 bulan.

3. Imunisasi lanjutan Campak Rubella dan DT (Difteri Tetanus) pada kelas 1 SD/ Madrasah Ibtidaiyah/sederajat.

4. Imunisasi Td (Tetanus Difteri) pada kelas 2 dan 5 SD/Madrasah Ibtidaiyah/sederajat.

"Seperti yang disampaikan Bu Menteri (dalam sambutannya), kalau yang namanya imunisasi rutin lengkap itu tidak berhenti di usia 11 bulan, tapi sampai usia SD juga ada imunisasi tambahan," tambah Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono.

Pemberian imunisasi lanjutan ini bukan hanya untuk melanjutkan imunisasi dasar yang diberikan ketika bayi. Pemberian imunisasi ini perlu dilakukan untuk memberi perlindungan optimal bagi anak.

Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Penyebab ISPA pada Anak, Begini Cara Mengatasinya
7 Penyebab ISPA pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak.

Baca Selengkapnya
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Tips Menjaga Kesehatan Pernapasan Anak di Tengah Kepungan Polusi Udara
Tips Menjaga Kesehatan Pernapasan Anak di Tengah Kepungan Polusi Udara

Di tengah serbuan polusi udara seperti ini, penting untuk melindungi kesehatan anak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini
8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini

Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan pencegahan DBD.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak, Bisa Pengaruhi Kecerdasan si Kecil
Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak, Bisa Pengaruhi Kecerdasan si Kecil

Kekurangan zat besi memiliki dampak yang serius pada kesehatan anak. Zat besi adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
9 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggendong Bayi Baru Lahir demi Keamanan dan Kenyamanan
9 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggendong Bayi Baru Lahir demi Keamanan dan Kenyamanan

Menggendong bayi baru lahir membutuhkan perhatian ekstra agar bayi tetap aman dan nyaman di dalam pelukan.

Baca Selengkapnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya