Mulai Atasi Obesitas pada Anak dengan Ubah Pola Makan
Merdeka.com - Banyak orangtua kerap merasa gemas ketika anak tumbuh dengan gemuk dan pipi tembam. Padahal, orangtua juga perlu mewaspadai ketika anak mengalami obesitas sejak usia dini.
Mengubah pola makan menjadi langkah pertama menangani anak yang terkena obesitas, sebelum memintanya berolahraga sesuai usia, menurut Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K).
"Sebab pola makan ini jauh lebih besar daripada pola geraknya. Kalau anak obesitas susah kalau langsung disuruh olahraga berat. Jalan kaki saja berat dia badannya," terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Untuk pola makan, orangtua bisa berhenti memberi anak makanan rendah nutrisi seperti junk food kemudian menggantinya dengan makanan alami atau real food.
Piprim mengatakan, anak-anak sebaiknya dikenyangkan dengan sumber protein hewani, misalkan nasi dengan banyak lauk berupa dadar telur, ikan atau ayam. Jumlah protein yang ditingkatkan ini guna mencegah anak-anak menyantap karbohidrat cepat serap misalnya dari camilan-camilan rendah nutrisi.
"Anak jadi lapar terus dan kebanyakan kalori karena pilihan jenis makanannya keliru (makan junk food), terlalu sering diberi makanan yang indeks glikemik tinggi atau tinggi karbohidrat, gula dan tepung," kata dia.
Dampaknya, gula darah anak cepat naik kemudian cepat turun. Saat gula darahnya naik seperti roller coaster lalu turun menukik, anak akan merasa lapar lagi kemudian meminta makan kembali.
Piprim mengakui, upaya untuk memutus pola makan anak yang gemar menyantap junk food dan minuman manis tidak mudah dan ini membutuhkan dukungan orangtua.
"Mungkin minuman manisnya diganti dengan pemanis non-kalori seperti stevia, yang sangat manis tetapi tidak ada kalorinya, bisa jadi alternatif pemanis untuk anak-anak yang obesitas. Bahkan anak yang tidak obes pun boleh juga pemanisnya pakai stevia," demikian saran dia.
Dalam kesempatan itu, Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Muhammad Faizi, SpA(K) berpesan agar orangtua mencegah anak terkena obesitas sedini mungkin. Kalaupun anak terlanjur obesitas, sambung dia, maka memodifikasi pola makan anak dan pola hidupnya bisa dilakukan sehingga bisa mengurangi dampak dari obesitas.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Obesitas adalah masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia, dan pola makan yang tidak sehat adalah salah satu faktornya.
Baca SelengkapnyaJenis makanan dan pola makan yang tepat pada anak bisa sangat membantu memaksimalkan tumbuh kembang mereka.
Baca Selengkapnya1000 Hari pertama merupakan masa penting bagi pertumbuhan bayi yang bisa dimaksimalkan oleh orangtua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal-hal yang perlu diwaspadai supaya anak tidak mengalami obesitas. Penyebab obesitas umumnya terjadi karena tiga faktor, yaitu perilaku, lingkungan dan genetik
Baca SelengkapnyaSebagian orang tua mungkin pernah merasakan anak susah makan. Bahkan permasalahan itu masih dirasakannya hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaKepala terasa berat adalah gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan.
Baca SelengkapnyaDengan pemahaman yang tepat tentang pola makan yang sehat dan sesuai, peningkatan berat badan dapat dicapai dengan cara yang aman dan efektif.
Baca SelengkapnyaPerhatikan pola makan sehat untuk membantu redakan kecemasan.
Baca SelengkapnyaPada anak yang pemilih makanan terdapat cara agar dia makan lebih sehat dan lahap.
Baca Selengkapnya