Merdeka.com - Interpol memperingatkan bahwa pil diet yang mengandung 2,4-Dinitrophenol dapat meningkatkan metabolisme dan menyebabkan orang "meledak dari dalam".

Terkait kasus kematian Eloise Parry, 21, dari Shropshire, badan kepolisian dunia telah mengambil tindakan tegas dengan mengirim peringatan itu ke lembaga kepolisian di 190 negara atas permintaan Kementerian Dalam Negeri Prancis.

Pil diet yang mengandung 2,4-Dinitrophenol (DNP) kini telah dicap sebagai ancaman. Interpol menyatakan bahwa Dinitrophenol biasa digunakan sebagai pestisida dan juga telah digunakan dalam bahan peledak.

Peringatan yang dikirim oleh Interpol menyatakan bahwa permintaan untuk bahan berbahaya tersebut sedang meningkat, terutama di kalangan binaraga. Sebagaimana dilansir The Guardian (5/5), beberapa distributor online bahkan mencoba mengelabui polisi dengan menaruh label bumbu kunyit.

"Meskipun biasanya dijual dalam bentuk bubuk kuning atau kapsul, DNP juga tersedia dalam bentuk krim," ungkap Interpol dalam sebuah wawancara dengan media.

Menurut NHS Choices, dalam 10 tahun terakhir, DNP menjadi semakin populer di kalangan binaragawan. Itu karena DNP menjanjikan penurunan berat badan yang drastis.

Efek samping jangka panjang dari DNP meliputi lesi kulit dan katarak, serta kerusakan pada jantung dan sistem saraf pusat. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa DNP adalah karsinogenik dan dapat meningkatkan risiko cacat lahir.

Bahan kimia ini pertama kali digunakan di pabrik-pabrik amunisi Prancis selama Perang Dunia I. DNP kemudian populer sebagai obat pelangsing. DNP memang tidak ilegal di Inggris, karena itu biasanya digunakan sebagai pestisida.

Namun, situs online yang menawarkan bahan kimia tersebut memiliki perjanjian bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukan konsumen terhadap obat itu.

Ibu Eloise, Fiona, mengatakan bahwa metabolisme putrinya melonjak, setelah dia mengonsumsi pil pelangsing tersebut. Pil itu seperti membakarnya dari dalam.

Pada tanggal 12 April, Eloise mulai merasa tidak enak badan dan kemudian pergi sendiri ke rumah sakit. Dia mengatakan kepada dokter tentang pil diet yang dikonsumsinya.

Fiona awalnya tidak panik dengan kondisi putrinya karena dia tampak masih baik-baik saja. Tetapi, dia mulai cemas ketika dokter menunjukkan laporan toksikologi Eloise kepadanya.

"Obat itu ada di dalam tubuhnya, tidak ada obat penawar untuk itu. Menelan dua tablet sudah merupakan dosis yang mematikan, dan dia telah menelan delapan" jelas Fiona.

Obat itu mulai membuat metabolisme Eloise melonjak. Para dokter berusaha keras untuk menyelamatkannya. Namun karena gadis itu telah menelan banyak DNP, dia gagal untuk diselamatkan.