Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengapa Efek Samping Vaksinasi COVID-19 pada Setiap Orang Bisa Berbeda Waktunya?

Mengapa Efek Samping Vaksinasi COVID-19 pada Setiap Orang Bisa Berbeda Waktunya? Penyuntikan vaksin booster Covid-19 untuk lansia. ©2022 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Pemberian vaksinasi COVID-19 terhadap masyarakat masih terus dilakukan secara gencar pada seluruh rakyat Indonesia. Selain pemberian dosis primer, terdapat juga pemberian booster bagi sejumlah masyarakat.

Usai pemberian vaksinasi ini, kerap muncul efek pada diri seseorang. Munculnya efek ini kadang tidak langsung setelah menerima suntikan, namun bisa juga besok atau setelahnya.

Efek yang muncul ini bisa berupa demam, pusing, atau lemas, serta kemeng di bekas suntikan. Lalu, mengapa efek samping yang terjadi pada setiap orang bisa muncul dalam jangka waktu yang berbeda?

Menurut Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof DR Dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.TropPaed atau yang kerap disapa dengan Hinky, hal tersebut memang mungkin terjadi karena efek vaksin sangat berbeda pada setiap orang.

"Sensitivitas seseorang memang berbeda-beda. Seperti saya kalau makan ujung cabai rawit, saya terbakar, sengsara saya. Tapi kalau istri saya makan sambal tiga sendok, nambah nasinya," ujar Hinky dalam seminar media bertema IDAI Menjawab Kegalauan Masyarakat tentang Vaksin COVID-19 pada Anak beberapa waktu lalui.

"Jadi memang, efek seseorang terhadap vaksin bermacam-macam. Reaksi kekebalan yang dibentuk bermacam-macam. Ada yang segera, ada yang perlu waktu," terangnya.

Sehingga memang, efek yang terjadi pada setiap tubuh juga bisa memiliki jangka waktu yang berbeda. Ada yang bisa langsung merasakannya, tapi ada juga yang beberapa saat baru muncul.

Boleh Konsumsi Obat

Bagi mereka yang merasa efek samping berupa demam atau pegal, terdapat hal yang bisa dilakukan. Hal itu bisa berupa konsumsi obat untuk meringankan efek tersebut.

Hinky menjelaskan bahwa hal itu tidak akan mempengaruhi efektivitas vaksin.

"Namun biasanya berlangsung satu dua hari, dan menghilang dengan atau tanpa pengobatan. Jadi, itu wajar dan silakan minum obat. Kalau pegal minum obat pegal, kalau demam minum obat demam," ujar Hinky

"Segera, jangan ditunda. Tidak akan mempengaruhi dampak obat pada kekebalan yang akan diperoleh. Di samping itu, tidak perlu memakan obat sebelum divaksinasi karena tidak ada manfaatnya," tandasnya.

Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya

Perbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya

Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya
Apa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?

Apa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?

Istilah akut dan kronis pada penyakit merujuk pada dua kondisi yang berbeda dan perlu kita pahami.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Efek Begadang bagi Wajah, Sebabkan Kulit Kering hingga Percepat Penuaan

Efek Begadang bagi Wajah, Sebabkan Kulit Kering hingga Percepat Penuaan

Begadang menimbulkan berbagai macam efek buruk bagi kesehatan kulit.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya