Merdeka.com - Anda berada di sebuah acara dan dikenalkan dengan seseorang. Kemudian Anda mulai mengobrol namun tak lama Anda harus segera meninggalkan acara tersebut karena harus ada hal lain yang harus dikerjakan. Anda pun lupa tentang perkenalan dengan orang baru tersebut dan pembicaraan yang sudah Anda lakukan. Mengapa bisa demikian?

Menyalahkan diri sendiri karena memori buruk biasanya menjadi alasan yang kuat mengapa Anda kadang lupa dengan nama orang yang baru saja Anda kenal. Namun alasan tersebut kini tidak berlaku lagi.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Richard Harris, seorang profesor psikologi asal Kansas State University menuturkan otak bukan pemegang kendali atas ingatan Anda terhadap nama orang lain, akan tetapi motivasi yang ada pada diri Anda sendiri untuk tidak melupakan mereka.

"Setiap hari orang punya ingatan yang menyenangkan karena mereka tertarik pada hal yang berbeda. Tetapi tidak semua orang punya motivasi pada hal yang sama," ungkap Harris, seperti yang dikutip dari ABC News (23/06).

"Banyak orang menganggap mengingat nama orang sangat susah dan mereka pun sama sekali tidak mau mencobanya. Aku pikir itu tidak berat, tetapi butuh perhatian lebih," tambahnya.

Sebagai profesor, Harris selalu mencoba mengingat nama muridnya yang berjumlah 50-an pada minggu pertama awal semester. Ia punya cara untuk memanggil nama setiap muridnya.

"Saat aku memanggil muridku, aku berpikir tentang namanya dan hal yang menjadi ciri orang itu. Kemudian aku belajar mengingat nama sepanjang waktu. Aku menemukan bahwa sebenarnya tidak butuh kerja keras untuk melakukannya."

Harris juga menyampaikan mengingat nama seseorang merupakan bentuk perhatian Anda pada orang lain. Jika Anda tidak ingat namanya, maka Anda tidak memiliki motivasi untuk mengenalnya lebih jauh, jadi Anda tidak menaruh perhatian pada mereka.

Harris memberikan saran untuk menyebut nama orang yang baru Anda kenal setiap kali mengajak bicara. Jika lupa, Anda tidak perlu malu untuk bertanya.

"Beberapa orang tidak punya rasa percaya diri terhadap kekuatan memorinya atau kemampuan sosial mereka, mereka bilang 'Aku tidak baik dalam bergaul, aku payah mengingat nama,' sehingga itu menjadi sugesti," tandasnya.