Merdeka.com - Selama ini seks diasosiasikan dengan rasa nikmat dan menyenangkan. Eits, tapi jangan yakin dulu. Seks ternyata juga bisa menyebabkan masalah kesehatan. Jika selama ini hal-hal semacam sakit kepala, flu, dan lainnya hanya digunakan sebagai alasan untuk menghindari seks, sekarang terbukti bahwa seks memang bisa memicu masalah-masalah tersebut.

Seks ternyata bisa memicu masalah-masalah seperti sakit kepala atau bahkan amnesia. Lantas, masalah kesehatan apa saja yang bisa dipicu oleh seks? Daripada penasaran, simak ulasannya berikut ini, seperti dilansir oleh Everyday Health.

Amnesia

Ini sungguh-sungguh terjadi pada seorang wanita di Washington DC. Setelah bercinta dengan suaminya wanita tersebut tiba-tiba saja mengalami amnesia. Ingatannya mulai menghilang satu jam setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Masalah yang dialaminya disebut dengan transient global amnesia dan memang bisa menjangkiti tiga hingga lima orang dari 100.000 orang setiap tahunnya. Amnesia jenis ini ditengarai dengan menghilangnya ingatan secara tiba-tiba dan hanya berlangsung sementara. Hal ini terjadi pada September 2011 dan diterbitkan dalam The Journal of Emergency Medicine. Dokter masih terus mengamati penyakit ini karena transient global amnesia tak menyebabkan kerusakan pada otak. Bahkan peneliti tak yakin apa yang menyebabkan amnesia tersebut.Transient global amnesia memang bisa dipicu oleh seks, namun hubungan seksual bukanlah satu-satunya penyebab. Penyakit ini bisa disebabkan oleh stres yang kronis, dan aktivitas fisik yang terlalu keras. Untungnya kebanyakan orang yang mengalami ini bisa mendapatkan ingatan mereka kembali.

Sakit kepala

Sakit kepala biasanya menjadi salah satu alasan yang digunakan pasangan agar tidak diajak berhubungan seks dengan pasangannya. Namun bagi beberapa orang, seks sungguh-sungguh bisa memicu rasa sakit kepala. Berdasarkan National Headache Foundation (NHF), 20 persen wanita dan lima persen pria mengalami sakit kepala setelah bercinta. Tipe sakit kepala yang dirasakan disebabkan oleh peningkatan tekanan darah ke otak. Hal ini bisa terjadi saat mengalami orgasme atau saat berolahraga.Biasanya sakit kepala ini dimulai dengan rasa sakit biasa di bagian kepala. Selanjutnya, ketika seks semakin panas dan hampir mencapai klimaks, sakit kepala menjadi lebih parah. Sakit kepala jenis ini bisa bertahan beberapa menit atau bahkan sampai setengah jam. Jika Anda biasanya mengalami sakit kepala saat bercinta, sebaiknya minum obat penghilang rasa sakit sebelum memulai hubungan seksual.

Depresi pasca-seks

Siapa bilang seks hanya bisa membuat orang bahagia. Faktanya, orang juga bisa merasakan depresi setelah berhubungan seksual. Ini berbeda dengan rasa kecewa ketika seks Anda tidak seindah yang dibayangkan. Berdasarkan International Journal of Sexual health, satu dari tiga wanita mengaku merasakan depresi setelah melakukan seks yang menyenangkan. Hal ini disebut dengan post-coital dysphoria, dan menjangkiti sekitar 10 persen wanita.Depresi pasca-seks ditandai dengan rasa sedih, cemas, menyesal, dan rasa tak nyaman. Peneliti hingga kini tak mengetahui apa yang menyebabkan hal tersebut, namun mereka berasumsi bahwa hal ini disebabkan oleh perubahan hormon setelah mengalami orgasme. Orang yang sering mengalami ini dianjurkan untuk menemui terapis untuk mengetahui akar masalah dan depresi yang mereka rasakan.

Alergi pada seks

Bisakah seseorang merasa alergi pada seks? Jawabannya iya. Alergi pada seks bisa terjadi jika Anda memiliki alergi terhadap semen, dan ini dialami oleh satu dari 40.000 wanita. Meski hal ini sangat langka, namun Dr Bednarek menjelaskan bahwa semen bisa mengubah keseimbangan pH pada vagina wanita, sehingga menyebabkan iritasi, keluarnya cairan, dan pembengkakan.Bahkan lebih aneh lagi, jika Anda memiliki alergi terhadap makanan, misalkan selai kacang, Anda juga bisa mengalami alergi ketika menelan semen suami yang mengonsumsi selai kacang. Sama seperti alergi yang Anda rasakan ketika memakan selai kacang sendiri. Menurut Dr Bednarek, salah satu cara untuk menghindari alergi semen adalah dengan menggunakan kondom.

Infeksi saluran kemih

Jika Anda pernah mengalami infeksi saluran kemih sebelumnya, tentu Anda mengetahui gejala-gejala yang muncul. Akan ada rasa sakit ketika akan buang air kecil dan ada rasa yang tak nyaman ketika Anda tak bisa benar-benar mengosongkan kandung kemih. Infeksi saluran kemih biasanya disebabkan oleh kuman dan bakteri. Sayangnya, hal ini juga bisa terjadi ketika Anda melakukan hubungan seksual.Melakukan hubungan seksual juga bisa menjadi cara berpindahnya bakteri dan kuman dari alat kelamin pria ke wanita. Penting untuk memastikan agar organ seksual Anda dan pasangan bersih saat melakukan hubungan seksual. Jika Anda rentan terkena infeksi saluran kemih, sebaiknya segera buang air kecil setelah bercinta. Ini akan membantu mengeluarkan bakteri dari uretra.

Infeksi jamur

Bahkan tanpa melakukan hubungan seksual pun wanita bisa terkena infeksi jamur pada daerah intim mereka. Namun infeksi jamur pada bagian intim juga bisa dipicu oleh hubungan seksual. Bagian intim wanita mengandung jamur dalam skala tertentu, dan ini tidak masalah. Namun ketika jumlah jamur menjadi membludak, ini bisa menyebabkan infeksi dan rasa gatal yang membuat tidak nyaman.Dr Bednarek menjelaskan bahwa infeksi jamur pada bagian intim wanita bisa disebabkan oleh perubahan pH akibat semen atau bahan pelumas. Perubahan hormon juga bisa memicu munculnya infeksi jamur. Infeksi jamur bukan penyakit menular seksual, namun memiliki gejala yang hampir sama seperti rasa gatal dan iritasi pada daerah intim, rasa sakit saat bercinta, dan keluarnya cairan kental dari bagian intim. Jika ini yang terjadi, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Infeksi vagina

Vagina wanita dipenuhi oleh banyak bakteri, ada bakteri baik dan buruk. Tak masalah jika kedua bakteri ini saling seimbang, namun akan menyebabkan masalah jika jumlah bakteri buruk lebih banyak. Inilah yang bisa menyebabkan munculnya infeksi vagina atau bacterial vaginosis.Infeksi vagina berbeda dengan infeksi jamur. Penyakit ini memiliki beberapa gejala seperti keluarnya cairan vagina yang berbau amis. Namun penyakit ini bukan penyakit menular seksual. Penyakit ini bisa disebabkan oleh seks yaitu ketika vagina merespon  perubahan pH akibat semen secara ekstrem. Risiko terkena bacterial vaginosis juga meningkat jika Anda suka melakukan hubungan seks anal dengan pasangan.Itulah beberapa penyakit yang bisa dipicu oleh hubungan seksual. Berhati-hatilah saat melakukan hubungan seksual, pastikan tubuh dan organ intim bersih ketika melakukannya agar tak terjadi infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau kuman. Selain itu, ketika penyakit mulai serius, segera periksakan diri ke dokter.