Masalah Kesehatan Jiwa di Indonesia Dianggap Masih Terbelakang dan Disepelekan
Merdeka.com - Masalah kesehatan jiwa merupakan sebuah hal yang masih kerap disepelekan dan dipandang sebelah mata di Indonesia. Padahal sesungguhnya kesehatan jiwa di Indonesia mendapat porsi dan perhatian yang tak kalah besar dibanding masalah kesehatan lainnya.
"Ini bukan lagi hanya dinomorduakan. Menurut saya ini (kesehatan jiwa) sudah paling belakang," kata psikoterapis Yusa Azis pada Health Liputan6.com.
Yusa mengatakan, orang Indonesia cenderung lebih terfokus kepada hal-hal yang bersifat material. Mulai dari mencukupi kehidupan sehari-hari sampai yang bersifat intelektualitas.
"Akibatnya jiwa menjadi terbelakang," tambah pendiri Sanggar Jiwa Bertumbuh ini saat ditemui usai konferensi pers Happiness Festival 2019 di Sudirman, Jakarta.
Masalah ini tidak lepas dari kurangnya edukasi dan kesadaran akan jiwa di masyarakat Indonesia. Yusa mengatakan, dalam tubuh manusia, ada jiwa, intelektualitas, dan tubuh.
Sejarah bangsa Indonesia yang dijajah oleh bangsa lain dalam waktu yang lama dan hidup dalam kemiskinan, membuat masyarakat dianggap lebih fokus untuk mencari materi.
"Padahal tanpa sadar, jiwa itu sendiri yang menggerakkan kita untuk bisa survive, untuk mencari bahkan menciptakan materi."
Yusa membandingkan ilmu dan kesadaran masyarakat Indonesia akan kesehatan jiwa dengan negara-negara Barat. Di sana, sejak abad 17 telah muncul para pakar psikologi dan kesehatan jiwa. Sebut saja, Sigmund Freud, Carl Jung, dan Abraham Maslow.
"Kita masih keterbelakangan soal kesehatan jiwa. Kita menganggap kalau sudah pintar, dapat gelar, posisi bagus, gaji oke, bisa bisnis, bisa usaha, itu cukup. Kenyataannya tidak," kata Yusa.
Maka dari itu, Indonesia masih butuh lebih banyak sosialisasi dan edukasi soal pentingnya kesehatan jiwa. Apalagi, ketika kita bicara soal spiritualitas.
Yusa mengatakan bahwa spiritualitas tidak bisa hanya dijadikan pelarian. Tidak ada ketenangan yang bisa dicapai dengan mencari solusi di luar diri.
"Solusi dan jawaban kebenaran sebenarnya terletak di dalam jiwa manusia itu sendiri," tandas Yusa.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca Selengkapnya"Jaga Gaya Hidupmu, Jaga Kesehatan Matamu!"
Gaya hidup yang kita miliki sehari-hari bisa sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Hal ini termasuk dalam kesehatan mata.
Baca SelengkapnyaJenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi
Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula
Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca SelengkapnyaCara Menjaga Kesehatan Mata dengan Langkah Sederhana, Ini Ulasannya
Jangan abaikan kondisi kesehatan mata Anda! Mulailah menjaganya sedini mungkin.
Baca SelengkapnyaJangan Asal, Ini Waktu yang Tepat untuk Mandi Demi Kesehatan
Mandi adalah rutinitas harian kebanyakan orang. Namun, apakah waktu mandi pagi atau malam memiliki efek pada kesehatan?
Baca Selengkapnya8 Masalah yang Bisa Muncul Akibat Konsumsi Terlalu Banyak Garam
Walau memiliki rasa yang lezat, konsumsi garam berlebih bisa jadi biang keladi munculnya masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaMasalah Kesehatan Akibat Malas Olahraga, Bisa Picu Diabetes
Dari risiko penyakit jantung hingga obesitas, kurangnya aktivitas fisik dapat membuka pintu bagi berbagai masalah kesehatan yang seharusnya bisa dihindari.
Baca SelengkapnyaKenali Sejumlah Kesalahan saat Berpuasa yang Berpotensi Membuat Gemuk
Banyak orang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan, namun sejumlah kondisi justru bisa membuat berat badan bertambah saat puasa.
Baca Selengkapnya