Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masa Pandemi COVID-19, Rentan Terjadi Kehamilan Tak Diinginkan

Masa Pandemi COVID-19, Rentan Terjadi Kehamilan Tak Diinginkan Ibu hamil. ©2018 Liputan6.com

Merdeka.com - Pada masa pandemi COVID-19, rentan terjadi sejumlah masalah yang dialami. Salah satu hal yang mungkin terjadi adalah Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD).

"Diindikasi kehamilan tak diinginkan ini dilatarbelakangi Pasangan Usia Subur (PUS) yang memerlukan kontrasepsi tidak bisa mengakses layanan kontrasepsi di fasilitas kesehatan, sehingga mereka menunda ke faskes selama COVID-19 jika tidak dalam kondisi gawat," jelas Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo.

"Kenapa menunda? Ya, karena adanya kekhawatiran bagi pasangan yang memerlukan kontrasepsi tertular COVID-19 (kalau ke faskes). Apalagi COVID-19 juga sangat berpengaruh terhadap orang dengan sistem imun lemah," sambungnya.

Kehamilan tidak diiginkan memiliki dampak yang luas, seperti meningkatkan kasus aborsi, risiko kematian ibu dan anak, anemia pada ibu hamil, malnutrisi pada ibu hamil dan janin.

"Bayi lahir prematur, berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), dan kurangnya kasih sayang dan pengasuhan karena anak tidak diinginkan dapat terjadi," lanjut Hasto.

Pastikan Layanan KB Tetap Berjalan

Adanya kerentanan kehamilan yang tidak diinginkan, Hasto bersama jajaran BKKBN Pusat dan Provinsi terus berupaya memastikan keberlangsungan penggunaan alat dan obat kontrasepsi selama masa krisis COVID-19.

"Pelayanan KB tetap bergerak dan ada kunjungan (dari tenaga kesehatan) ke pasangan usia subur (di rumah) yang memerlukan kontrasepsi," Hasto melanjutkan.

"Kami juga berupaya menurunkan angka putus pakai alat dan obat kontrasepsi sehingga mencegah KTD dengan cara mengoptimalkan peran penyuluh KB menggerakkan Mobil Unit Penerangan KB ke masyarakat."

Hasto juga mengajak seluruh Keluarga Indonesia untuk menjalankan Aksi 8 (delapan) Fungsi Keluarga (agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan lingkungan) agar terhindar dari paparan penyakit dan virus.

"Diharapkan kita semua mematuhi arahan Pak Presiden Joko Widodo untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah di rumah. Supaya meminimalisir penyebaran COVID-19, khususnya di dalam unit terkecil masyarakat, yakni keluarga," tutup Hasto.

Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya
Kasus Ibu Lahiran di Pinggir Jalan Karena Ditolak Bidan, Faskes di Jember jadi Sorotan

Kasus Ibu Lahiran di Pinggir Jalan Karena Ditolak Bidan, Faskes di Jember jadi Sorotan

Buntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!

Jokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!

Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya