Merdeka.com - Kelahiran bayi adalah sebuah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang tua di dunia. Tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa akhir pekan bukan merupakan hari yang tepat untuk kelahiran bayi karena dapat meningkatkan risiko kematian pada tujuh hari pertama.

Dilansir dari Medical Daily, sebuah penelitian dari Imperial College London bahwa risiko kematian bayi yang lahir di akhir pekan lebih tinggi tujuh kali lipat dibanding bayi yang lahir di hari-hari lain. Tingginya angka kematian ini merupakan sebuah peringatan bagi orang tua untuk menentukan hari kelahiran anak mereka.

Penelitian tersebut dilakukan dengan cara menganalisis data dan detail kelahiran dari bayi di beberapa rumah sakit umum di inggris antara 1 april 2010 hingga 31 maret 2012. Peneliti berfokus pada berbagai masalah seperti infeksi, cedera, dan kematian yang dialami bayi pada tujuh hari pertama setelah kelahiran.

Hasil penelitian menyatakan bahwa angka kematian pada bayi yang lahir pada akhir pekan adalah 7,3 dari seribu kelahiran. Sedangkan angka kematian pada bayi yang lahir di hari kerja hanya 0,9 dari 1000 kelahiran. Diperkirakan bahwa terdapat 770 kematian pada bayi yang baru lahir dan 470 infeksi terjadi ketika seorang bayi lahir di akhir pekan.

Berdasar data yang dirilis WHO pada tahun 2009, tiap tahun terdapat sekitar 2,8 juta bayi yang meninggal pada tujuh hari pertama setelah kelahirannya. Penelitian mengenai efek akhir pekan ini juga pernah dilakukan oleh Johns Hopkins pada 2012. Dia menemukan bahwa orang tua yang mengalami trauma atau cedera di kepala cenderung memiliki risiko kematian lebih tinggi jika baru mendapat perawatan di akhir pekan.