Merdeka.com - Selama ini kita mungkin sudah sering mendengar tentang kondom, tentang bagaimana karet pelindung ini bisa membantu kita mencegah penyakit menular seksual ketika bercinta. Kondom juga biasanya lebih populer dipakai oleh pria. Padahal ada juga produk kondom untuk wanita.

Masalah kepopuleran kondom wanita ini ternyata memang dialami oleh beberapa warga dunia, salah satunya India. Sejak perusahaan kondom HLL Lifecare Limited (HLL) memperkenalkan kondom wanita pada warga di sana tahun 2006, penjualan kondom wanita tersebut tak juga berangsur membaik.

Seperti yang dilansir dari Indiatimes (04/07), kurangnya promosi diduga menjadi penyebab kondom wanita buatan HLL tidak laku. Tidak ada iklan tentang keefektifan kondom wanita yang disiarkan melalui televisi, meskipun penjualan kondom wanita HLL itu sudah dibantu oleh pihak National AIDS Control Organisation (NACO).

Jika Anda juga belum familiar tentang kondom wanita ini, coba simak faktanya seperti yang dikutip dari female-condoms.org berikut ini.

Kondom wanita adalah alat kontrasepsi untuk mencegah penyakit menular seksual dan kehamilan. Panjang kondom wanita kira-kira 17 cm dan lebih lebar dari kondom pria. Ada bagian seperti cincin di dalam yang mencegah masuknya sperma selama aktivitas bercinta dan cincin di luar yang tetap berada di luar Miss V. Memakai kondom wanita tidak mempengaruhi ereksi pria dan bisa dipakai 8 jam sebelum bercinta. Kondom wanita hanya bisa dipakai sekali saja. Kondom wanita biasanya terbuat dari polyurethane atau nitrile yang lentur dan tahan terhadap temperatur tinggi. Kondom wanita bisa dipakai bersamaan dengan pelumas. Kondom wanita tidak boleh dipakai bersamaan dengan kondom pria karena bisa merusak keduanya.

Sepertinya kurangnya informasi mengenai kondom wanita juga membuat banyak orang tidak tahu bahwa kondom wanita ternyata tidak kalah bermanfaat dengan kondom pria. Daripada selalu memaksa pria untuk memakai kondom saat bercinta, mungkin sekarang para wanita punya pilihan lain untuk menggunakan kondom juga demi mencegah penyakit menular seksual atau kehamilan bagi yang menjalani program KB. Bagaimana menurut Anda?

(mdk/riz)