Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketahui 11 Komorbid yang Rentan Dialami Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Ketahui 11 Komorbid yang Rentan Dialami Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis ilustrasi batuk. ©www.safebee.com

Merdeka.com - Terdapat beragam jenis penyakit paru yang bisa dialami oleh seseorang, salah satunya adalah Penyakit paru obstruktif kronis. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit yang disebabkan tidak normalnya saluran pernapasan akibat pajanan polusi atau asap rokok.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit paru obstruktif kronis adalah penyakit penyebab kematian tertinggi ketiga di dunia. PPOK menyebabkan 3,23 juta kematian pada 2019.

Menurut Ketua Kolegium Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Indonesia, Prof. dr. Faisal Yunus, Ph.D.,Sp.P(K), pasien PPOK dapat memiliki penyakit penyerta (komorbid) yang kadang tidak disadari.

“Pada PPOK ini ada penyakit ikutan, ini terkadang tidak disadari orang,” kata Yunus dalam seminar daring Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada Selasa, 23 November 2021.

Berikut beberapa komorbid penyakit paru obstruktif kronis yang tak disadari :

- Penyakit kardiovaskular (penyakit jantung iskemik, gagal jantung, aritmia, penyakit vaskular perifer, dan hipertensi).

- Osteoporosis (keropos tulang).

- Ansietas (gangguan kecemasan) dan Depresi.

- Kanker paru.

- Diabetes melitus.

- Gangguan tidur.

Penelitian yang Telah Dilakukan

Yunus bersama timnya telah melakukan penelitian terkait salah satu komorbid pada pasien PPOK yakni terkait depresi.

“Kita sudah melakukan penelitian dan sudah dipublikasikan secara internasional, hasilnya ditemukan prevalensi depresi penderita PPOK pada penelitian ini adalah 19,1 persen," katanya.

Pasien PPOK yang paling banyak mengalami depresi adalah pasien yang mengalami banyak gejala dan risiko tinggi.

“Kenapa depresi? Karena sesak napas tidak kunjung sembuh, semakin lama semakin berat," ujarnya.

Penelitian lainnya yang dilakukan Yunus adalah terkait komorbid osteoporosis pada pasien PPOK. Penelitian yang dipublikasi pada 2018 menunjukkan prevalensi osteoporosis pada pasien PPOK adalah 15,6 persen.

“Artinya satu dari enam pasien PPOK mengalami osteoporosis, cukup tinggi," kata Yunus.

Pada penelitian berikutnya, penyakit penyerta diabetes melitus pada pasien PPOK prevalensinya sama dengan osteoporosis yakni 15,6 persen. Dengan kata lain, satu dari enam orang pasien PPOK mengalami diabetes melitus.

Sedang, prevalensi komorbid gagal jantung kanan pada pasien PPOK di rumah sakit umum pemerintah (RSUP) Persahabatan pada 2015 adalah sebesar 11,4 persen. Prevalensi gagal jantung kiri pada pasien PPOK di RSUP Persahabatan adalah 5,7 persen.

Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apa sih Penyebab Kematian Alami yang Harusnya Dialami Manusia?
Apa sih Penyebab Kematian Alami yang Harusnya Dialami Manusia?

Kematian secara alami lebih sering dijumpai dan dialami oleh manusia. Yuk, simak penjelasan lengkap tentang kematian alami yang seharusnya dialami oleh manusia!

Baca Selengkapnya
Jenis Semut Ini Mampu Menyembuhkan Diri dari Kematian dengan Liurnya
Jenis Semut Ini Mampu Menyembuhkan Diri dari Kematian dengan Liurnya

Penelitian terbaru mengungkapkan kehebatan alamiah semut ini dalam menangani risiko kematian yang diakibatkan oleh infeksi luka. Simak selengkapnya disini!.

Baca Selengkapnya
Organ Dalam Anak Tamara Diperiksa untuk Memastikan Penyebab Kematian
Organ Dalam Anak Tamara Diperiksa untuk Memastikan Penyebab Kematian

Kondisi jasad D telah membusuk, tim dokter membutuhkan waktu untuk memastikan penyebab kematian

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyakit yang Sebabkan Penglihatan Kabur, Begini Cara Mencegahnya
Penyakit yang Sebabkan Penglihatan Kabur, Begini Cara Mencegahnya

Penglihatan kabur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah karena penyakit.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
10 Penyakit Keturunan yang Perlu Diwaspadai, Cari Tahu Sejak Dini
10 Penyakit Keturunan yang Perlu Diwaspadai, Cari Tahu Sejak Dini

Ada banyak jenis penyakit keturunan yang diwariskan secara genetik dan menjadi tantangan dalam dunia medis.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Terjebak Kemacetan, Ini Puncak Arus Mudik Lebaran 2024
Antisipasi Terjebak Kemacetan, Ini Puncak Arus Mudik Lebaran 2024

Kementerian Perhubungan memprediksi 193,6 juta orang atau 71,7 persen penduduk Indonesia melakukan perjalanan mudik lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Apa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?
Apa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?

Istilah akut dan kronis pada penyakit merujuk pada dua kondisi yang berbeda dan perlu kita pahami.

Baca Selengkapnya
Penyakit Akibat Pemanasan Global yang Wajib Diwaspadai
Penyakit Akibat Pemanasan Global yang Wajib Diwaspadai

Di tengah perubahan iklim yang semakin nyata, pemanasan global tidak hanya mengubah ekosistem bumi, tetapi juga membawa dampak signifikan terhadap kesehatan.

Baca Selengkapnya