Kerap Tak Disadari, Kurang Mikronutrien Bisa Sebabkan "Hidden Hunger" pada Anak
Merdeka.com - Makanan yang tepat dan bernutrisi merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan anak. Sayangnya, terdapat sejumlah mikronutrien yang kerap tak disadari dan sering terlewat untuk dikonsumsi anak.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik dr Cut Nurul Hafifah, Sp.A(K) mengatakan kekurangan atau defisiensi mikronutrien tertentu bisa menyebabkan masalah kesehatan termasuk hidden hunger yang merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi atau malnutrisi pada anak.
"Kondisi ini terjadi ketika anak tidak mendapat asupan vitamin dan mineral esensial yang sesuai dengan kebutuhannya," terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Mikronutrien merupakan vitamin dan mineral yang berperan dalam proses tumbuh kembang anak serta membantu menjaga kesehatan anak, baik fisik maupun kognitif. Vitamin dan mineral ini antara lain zat besi, kalsium, atau vitamin A, B, C, atau D.
Nurul menuturkan, berbagai vitamin dan mineral ini memungkinkan tubuh untuk memproduksi enzim, hormon, dan zat lain yang dibutuhkan tubuh untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal.
Oleh karena itu, bila kebutuhan mikronutrien ini tidak terpenuhi, anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit serta memiliki perkembangan fisik dan kemampuan kognitif yang buruk.
Data Badan Pangan Dunia (FAO) menyebutkan, sebanyak dua miliar orang atau sekitar satu dari tiga orang mengalami defisiensi mikronutrien. Bahkan, kondisi ini sering mempengaruhi anak-anak, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak atau hingga usia dua tahun dan menyebabkan kematian lebih dari satu juta anak usia di bawah 5 tahun setiap tahunnya akibat kekurangan mikronutrien.
Ada banyak cara agar untuk memenuhi kebutuhan asupan mikronutrien pada anak, misalnya untuk memenuhi kebutuhan zat besi bisa dengan memberikan asupan protein hewani. Konsumsi protein hewani bisa sekaligus memenuhi kebutuhan zat besi anak sehingga bisa mencegah anemia bahkan stunting.
Adapun sumber makanan yang mengandung protein hewani dan zat besi dapat diperoleh dengan mudah misalnya pada daging merah, ayam, hati, ikan, dan telur.
Kemudian, untuk membantu penyerapan yang maksimal dibutuhkan kombinasi yang tepat antara protein hewani, zat besi dan vitamin C dalam menu makanan sehari-hari agar penyerapan nutrisi di dalam tubuh, terutama zat besi bisa meningkat hingga dua kali lipat.
Untuk itu, sambung Nurul, bisa dilengkapi juga dengan susu pertumbuhan yang difortifikasi dengan kombinasi zat besi dan vitamin C.
"Dengan penyerapan nutrisi yang maksimal, bisa membantu anak meningkatkan pertumbuhan otak dan kemampuan belajar, pertumbuhan fisik, perkembangan motorik dan sensorik, serta daya tahan tubuh,” tandasnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat beberapa rekomendasi makanan padat anak saat tumbuh gigi yang sehat dan kaya nutrisi baik.
Baca SelengkapnyaKekurangan nutrisi tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik kita, tetapi juga memiliki efek yang signifikan terhadap kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaJika mengalami masalah kerontokan rambut parah, coba cek kembali pola dietmu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kekurangan zat besi memiliki dampak yang serius pada kesehatan anak. Zat besi adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka.
Baca SelengkapnyaHal-hal yang perlu diwaspadai supaya anak tidak mengalami obesitas. Penyebab obesitas umumnya terjadi karena tiga faktor, yaitu perilaku, lingkungan dan genetik
Baca SelengkapnyaCari tahu apa saja nutrisi yang diperlukan untuk mendongkrak energi.
Baca SelengkapnyaPria di Inggris meninggal akibat hiperkalsemia, yaitu suatu keadaan yang dipicu oleh tingginya tingginya konsumsi vitamin D.
Baca SelengkapnyaPemenuhan kebutuhan nutrisi anak terutama berupa protein hewani merupakan hal yang penting.
Baca SelengkapnyaSebagian orang tua mungkin pernah merasakan anak susah makan. Bahkan permasalahan itu masih dirasakannya hingga saat ini.
Baca Selengkapnya