Merdeka.com - Sulit sekali rasanya menahan diri untuk tidak memakan makanan berlemak, terutama ketika kita sedang diet. Akhirnya sebuah penelitian yang dilakukan para ahli pun bisa membongkar penyebab dari sifat itu. Para ahli menduga akan adanya alasan biologis di balik kecenderungan kita susah menolak makanan berlemak.

James Walters dan tim peneliti dari Carnegie Institution for Science kemudian menggunakan zebrafish untuk lebih memahami mekanisme proses pengolahan kolesterol. Mereka lantas menemukan hubungan yang mengejutkan antara lemak dan penyerapan kolesterol itu sendiri.

"Salah satu alasan kenapa kita tidak tahu jawaban atas pertanyaan ini adalah sulitnya mempelajari sistem biologi yang kompleks seperti usus besar," tutur Walters, seperti yang dikutip dari Indiatimes (09/07).

Sementara itu alasan para ahli menggunakan zebrafish dalam penelitian mereka adalah karena ikan tersebut transparan, sehingga mereka bisa memperhatikan proses transportasi lemak melalui tubuhnya secara langsung.

Melalui penelitian itu, Walters menemukan bahwa kolesterol hanya diserap saat ikan makan makanan berlemak. Lemak dan kolesterol seolah merupakan satu paket dan tersimpan rapi dalam satu sel yang sama.

Para peneliti juga menyebutkan asam lemak rantai panjang, atau asam oleat, sangat efektif untuk menyerap kolesterol. Asam oleat tersebut tepatnya berfungsi mendorong protein untuk mengangkut kolesterol dari sel usus.

Jika disimpulkan, penemuan para peneliti ini menjelaskan bahwa kolesterol tidak akan diproses dan diserap dalam tubuh jika tidak ada lemak. Sementara apabila menjadi racun bagi sel-sel dan membutuhkan asam lemak yang dimodifikasi untuk membuat kolesterol bekerja dengan sebagaimana mestinya.

Dengan demikian, Walters pun menyarankan agar kita tetap mengonsumsi lemak meski sedang berdiet. Oleh sebab itu ada aturan diet yang selalu menyebutkan kita bisa sekali-kali memanjakan diri mengonsumsi makanan manis saat berdiet. Tentu saja makanan manis yang berlemak itu jangan sampai dinikmati secara berlebihan.